Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ni Diah Tantri : Paduka, Telah Melecehkan Wanita......

6 Februari 2020   09:55 Diperbarui: 6 Februari 2020   10:05 8444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore yang cerah itu, langit sedikit berawan, sang surya memancarkan cahayanya  menerpa rambut Ni Diah Tantri, yang ikal, menambah kecantikkan Putri semata wayang, Rakyan  Patih  Bandeswarya,Patih agung kerajaan Patali, di Bratawarsa, India.

Putrinya itu, dibawa ke Puri   menghadap raja yang berkuasa, tujuannya satu, yakni  dipersembahkan pada sang raja,

karena sudah kehabisan stok gadis di negeri itu. Ni Diah Tantri, sebagai wanita  tak menolak, sebab dia tak memiliki daya untuk menghindar, namun ayahnya yakin putrinya, akan mampu mengatasi sang raja, karena  sudah memiliki berbagai rajutan ilmu, termasuk ilmu bela diri dengan kualitas  mumpuni.

 Dihadapan raja Ni Diah Tantri tersenyum, senyumannya sangat manis  dan menambah kecantikannya,serta  membuat  hati sang raja bagaikan memasuki wilayah mabuk kepayang,"Tidak begitu paham apa definisi cinta, tapi semenjak memandang senyuman itu , kepada yang lain aku tak tertarik, begitulh rasa suka  Maharaja Aiswarya Dala,menatap Ni Diah Tantri, tatapan mata sang raja membersitkan kata indah, " Jatuh cinta pada dirimu adalah hal yang terindah dalam hidupku karena cintamu itu dapat merubahku menjadi orang yang sempurna di matamu.

Melihat  itu, Sang Raja mengajaknya ke ruang  pelaminan.

Dalam ruang yang luas itu, Raja memandangnya aneh, tak terbayangkan, mengapa Patih kesayangannya, menyerahkan anaknya, untuk memuaskan nafsu gilanya.  Diskusi yang padat dan panjang inilah yang terus dikenang dalam Panca Tantra.  di Bali kenal dengan ' Tantri Kamandaka.

Raja berkata, " Dirimu diberinama sangat indah  Ni Diah Tantri, adakah sesuatu yang engkau ingin ketahui dariku, sebelum aku lanjutkan acara ini?

Ni Diah Tantri Tersenyum, wajah manis, dan memiliki aura kecerdasan yang tinggi, Oh... Paduka yang mulia, ampun paduka,  ada kegelisahan dan penasaran dalam benakku, paduka. Apa itu ? Tanya raja. 

 Ni Diah Tantri berkata, "Mengapa paduka senang dengan  gadis, atau wanita lain selain permaisuri paduka, padahal istri paduka sangat cantik dan penuh kasih sayang? Raja tersenyum, pertanyaan yang mudah menjawabnya, "Aku menyenangi keindahan wanita, disana aku menemukan 'kecemerlangan" dan semangat membara untuk memimpin negeri"

Ni Diah Tantri mengernyitkan alisnya, dan tersenyum, senyumannya membuat raja tak berdaya lalu berkata"Oh, paduka,mohon ampun, paduka  telah memasuki wilayah yang sangat aneh dalam membangun motivasi diri,

Paduka  tidak bijak memandang wanita, ketika paduka melirik wanita lain, Tidakah ini bentuk pelecehan cinta yang terbelah , paduka? Raja tersenyum, belum sempat menjawab, Ni Diah Tantri berkata lagi, "Paduka, wanita bukanlah pakaian yang bisa paduka  pakai dan paduka  lepas semau paduka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun