Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Produksi Bioetanol agar Lebih Efisien

25 Januari 2020   19:27 Diperbarui: 1 Mei 2022   21:39 2418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Bioetanol telah diidentifikasi sebagai bahan bakar nabati yang paling banyak digunakan di seluruh dunia karena secara signifikan berkontribusi terhadap pengurangan konsumsi minyak mentah dan pencemaran lingkungan. Tentu Indonesia sangat membutuhkan optimalisasi produksi bioetanol ini, karena negara kita masih  banyak  mengimport BBM, sehingga produksi etanol terus digalakkan oleh pemerintah, kita tunggu saja hasilnya.

Bioetanol juga dikenal sebagai etil alkohol atau dengan  memiliki rumus kimia C2H5OH atau EtOH. Dapat digunakan secara langsung sebagai etanol murni atau dicampur dengan bensin untuk menghasilkan "gasohol" Bioetanol  digunakan sebagai bahan bakar  sebagai  penambah bilangan oktan dan campuran bioetanol-diesel untuk mengurangi emisi gas buang.

Bioethanol menawarkan beberapa kelebihan sebagai bahan bakar,  seperti angka oktan lebih tinggi, mudah terbakar lebih luas batas, kecepatan nyala yang lebih tinggi dan peningkatan panas penguapan  Di berbeda dengan bahan bakar minyak, bioetanol kurang beracun, mudah terurai secara hayati dan menghasilkan polutan yang ditanggung melalui udara yang lebih rendah. Berbagai bahan baku dari generasi pertama, kedua dan ketiga telah digunakan  produksi bioetanol.

Bioetanol generasi pertama melibatkan bahan baku kaya akan sukrosa (tebu, gula bit, sorgum manis dan buah-buahan) dan pati (jagung, gandum, beras, kentang, singkong, ubi jalar dan gandum). Bioetanol generasi kedua berasal dari biomassa lignoselulosa tersebut seperti kayu, jerami dan rumput. Bioetanol generasi ketiga telahberasal dari biomassa alga termasuk mikroalga dan makroalga

Indonesia memiliki berbagai jenis bahan baku untuk menghasilkan bioetanol. Bahan baku disebutkan diatas, sungguh sangat melimpah. Bahan bahan tersebut dapat menghasilkan bioetanol  melalui proses fermentasi oleh mikroorganisme. Dibandingkan dengan jenis mikrooganisme lain, ragi terutama Saccharomyces cerevisiae adalah mikroba yang biasa digunakan dalam produksi etanol karena produktivitas etanolnya yang tinggi, toleransi etanol yang tinggi, dan kemampuan memfermentasi berbagai macam gula pun dengan mudah dilaukannya.

Mikroorganisme seperti ragi memainkan peran penting dalam bioetanol produksi dengan memfermentasi berbagai macam gula menjadi etanol. Mereka digunakan dalam tanaman industri karena sifat yang berharga dalam hasil etanol (> 90,0% hasil teoritis), toleransi etanol (> 40,0 g / L), etanol produktivitas (> 1,0 g / L / jam), pertumbuhan media yang sederhana dan murah dan  kaldu fermentasi murni dengan resistensi terhadap inhibitor dan perlambatan kontaminan dari kondisi pertumbuhan. Sebagai komponen utama dalam fermentasi, ragi mempengaruhi jumlah hasil etanol.

Dalam ulasan ini, peran ragi dalam fermentasi bioetanol dan imobilisasi nya teknik akan dibahas untuk meningkatkan produksi etanol untuk manfaat umat manusia.

Namun, ada beberapa tantangan dalam fermentasi ragi yang menghambat produksi etanol seperti suhu tinggi, konsentrasi etanol tinggi dan kemampuan untuk memfermentasi gula pentosa. Berbagai jenis strain ragi telah digunakan dalam fermentasi untuk produksi etanol termasuk ragi hibrida, rekombinan, dan tipe liar (wild type) .

Ragi dapat langsung memfermentasi gula sederhana menjadi etanol sementara jenis bahan baku lainnya harus dikonversi menjadi gula yang dapat difermentasi sebelum dapat difermentasi menjadi etanol. Proses umum yang terlibat dalam produksi etanol adalah pretreatment, hidrolisis dan fermentasi.

Produksi bioetanol selama fermentasi tergantung pada beberapa faktor seperti suhu, konsentrasi gula, pH, waktu fermentasi, laju agitasi, dan ukuran inokulum. Efisiensi dan produktivitas etanol dapat ditingkatkan dengan memodifikasi  sel-sel ragi.

PROSES PRODUKSI BIOETANOL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun