Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pusat Keindahan Hati

13 April 2019   15:48 Diperbarui: 13 April 2019   15:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini demikian cerah, udara berisik sejuk dari selatan, sawah-sawah sebagai pelataran hijau, karena saat ini musim tanam tiba, hatiku bergelinjang dalam pusaran sang waktu, disana jiwaku berkata merdu untuk melihat keindahan alam bersamamu  dalam angan dan dalam mimpi-mimpi indahku, " aku memiliki tangan, yang masih kuat mata yang masih jernih, dan pikiran serta kesadaran yang masih kuat dalam menjalani hidup.

Semua itu, aku ingin abdikan untuk menulis nilai-nilai kehidupan, sosok yang dikagumi dan para bijak yang mengabdikan diri demi kerja adalah ibadah. Tujuannya satu untuk mengharumkan lembaga. Lembaga itu adalah  bak telaga suci tempat menimba air, sehingga orang lain dan masyarakat luas, ingin datang ke telaga jernih untuk ikut mengambil air kehidupan.

Air kehidupan itu, muncul dari pelataran bibir telaga, yang ditumbuhi lumut-lumut tipis yang tertata dengan rapi, dengan hiasan merah muda, tampak mempesona jiwa, telaga tempat hati berlabuh memberikan kesejukan hati yang hangat , serta membahana dalam rasa yang tak terlukiskan dalam mahligai cinta abadi  yang suci dan tak berbentuk. Itulah pusat keindahan hati. Disini membutuhkan jawaban yang menggemaskan, bahwa kita bisa hidup tanpa pelukan. Kita bisa hidup tanpa keluarga. Tetapi kita tidak bisa hidup tanpa cinta. Begitu kata orang bijak, aku hadir dengan kekuatan besar tentang cinta, sayang.

Dalam keheningan alam, pesan senyummu selalu membuat aku terbaring dengan indah, engkau  sekan menyadarkan aku tentang nasehat guru ku,   ubahlah orang lain dengan caramu yang manis, sebab hanya dengan itu kedamaian akan datang, sebab , pesan guru itu bermakna sangat tinggi, dan aku teringat kembali pesan yang lain,  "Jika kamu ingin hidupmu menjadi ceria yang luar biasa, mulai dengan menyadari bahwa kamu adalah penulisnya dan setiap hari kamu punya kesempatan untuk menulis satu halaman baru. Inilah perilaku yang lembut dan memberikan sebuah wahana yang benar untuk berkarya.

Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut. Dan memandang jiwamu  itu terlihat sebagai kata yang indah  yaitu, Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu, dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan memperdulikanmu. Lalu di terminal itu, saya berkata dengan penuh kemukjizatan bahwa ingatlah, sabar itu iman, uang bukan teman, dunia hanya pinjaman dan mati tak berteman, sebuah pesan yang sangat indah.

Aku menyadari  bahwa, engkau telah sadar mengubah pandanganku, engkau juga mendorong diriku agar mampu ikut merubah orang lain,  Perubahan terjadi ketika seseorang menjadi dirinya sendiri, bukan ketika ia mencoba menjadi orang yang buka dirinya sendiri. Adalah semangat yang demikian menyala dalam hidup ini. Ubahlah kesulitan-kesulitan menjadi peluang karena setiap kesulitan adalah operasi dari Yang Maha kuasa untuk membuat kita menjadi lebih baik.Pesan itulah yang selalu membuat jiwaku suci selalu.

Sayang, aku berdiri dan memahami detak nafasmu, yang selalu ritmis, menanti cinta , cinta yang tumbuh dan bersemi bagaikan bunga di taman, penantian yang terus berharap akan sebuah keyakinan, bahwa hidup memberikan sebuah 'cahaya kebahagiaan' mungkin dalam rasionalitas yang tak terkejar oleh cahaya hati, dia kadang tak padu.

Itu  sebab  dirimu  harus menari seakan tidak ada yang menyaksikan; mencintai seakan kamu tidak pernah tersakiti; menyanyi seakan tidak ada yang mendengarkan; dan hidup seperti sedang berada di Surga, dalam khayalan bahwa  penantian yang panjang, diantara lorong-lorong hati yang tak pernah sepi berteriak ..... oh cintaku.

Sayang, dalam  buaian keindahan hati yang ada di dadamu, kerap aku menikmati betapa hidup dengan jeda itu, kerap memberikan suasana melayang di langit biru, Lalu Aku menyadari, bahwa, aku  harus memaknai totalitas, bukan hanya sebagai di wilayah  titik berdebu dan usang. Itu sebabnya aku  harus membaca,  aku  harus memandangi langit,  aku mendengarkan musik alam yang terus bernyanyi, menari, dan menulis puisi dan cerita tentang cinta.

Memandangi wajahmu dalam kenangan,menikmati senyummu, mendengarkan suaramu, menikmati sensasi kulitmu yang halus Aku sadar, semua itu kadang membuat hatiku  harus menderita dan bahagia, senang, dan sedih,  karena semua itu adalah hidup.  Hidup harus terus berjalan, dan tak boleh berhenti, itulah makna cintaku padamu, I love you sayang, moga bahagia selalu.......

Ada tiga hal yang menyebabkan seseorang tidak disukai: otak yang kosong, omong kosong dan dompet kosong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun