Desa Trasan, Juwiring, Klaten (29/01)- Pangan lokal merupakan bahan makanan yang banyak tersedia atau menjadi salah satu khas di satu wilayah tersebut. Desa Trasan merupakan salah satu daerah di Kecamatan Juwiring Klatem yang memiliki lahan pertanian lebih luas dari pemukiman.
Hasil pertanian utamanya adalah padi. Selain itu, sayuran (bayam, kangkung, dan daun singkong), cabai, serta singkong juga mudah ditemukan di daerah Desa Trasan. Warga Trasan banyak memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Tak terkecuali bekas lahan kosong yang dimanfaatkan Tim Penggerak PKK Desa Trasan menjadi kebun sayur dan tanaman buah lainnya seperti jeruk, papaya, dan pisang. Hasil budidaya/ternak seperti lele, belut, dan bebek juga banyak ditemukan di desa Trasan.
Banyaknya hasil pangan lokal yang ada di Desa Trasan tersebut, penting sekali untuk dimanfaatkan karena mudah dijangkau, tersedia melimpah, dan dalam segi harga terjangkau. Mahasiswa KKN Reguler Tim 1 Undip tahun 2022/2023, Inayatut Darojah Majid dari jurusan Gizi Fakultas Kedokteran, mengajak kelompok TP PKK Desa Trasan untuk memanfaatkannya menjadi olahan PMT (Pemberian makanan Tambahan) yang bervariasi dan kaya gizi untuk balita dan lansia.
Pemberian makanan Tambahan (PMT) dari pangan lokal sangat dianjurkan karena telah disesuaikan dengan kondisi, kebiasaan, dan budaya setempat, sehingga lebih mudah diterima masyarakat setempat. Kegiatan tersebut berupa edukasi gizi mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita dan lansia mulai dari sasaran pemberian, syarat gizi, hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan PMT, serta contoh menu PMT. Kegiatan berlangsung pada 29 Januari 2023 pukul 16.00 WIB, dihadiri oleh ibu-ibu Dasa Wisma (Dawis) dari RW 11 Desa Trasan.
Di akhir kegiatan, diberikan juga booklet berisikan materi edukasi dan contoh olahan dari pangan lokal untuk PMT balita dan lansia. Dalam booklet tersebut juga tercantum nilai gizi dari masing-masing olahan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan sasaran. Setelah kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dalam memanfaatkan pangan lokal yang ada di sekitar sebagai makanan kaya gizi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H