Mohon tunggu...
Inviona Ratu Imayuri
Inviona Ratu Imayuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Mahasiswi S1 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mahasiswi S1 PPKN UM Melakukan Penelitian Pada Implementasi Program Pendidikan Inklusif Di SMPN 2 Malang Dalam Mewujudkan SDGS 4

25 Desember 2024   10:56 Diperbarui: 25 Desember 2024   11:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswi S1 PPKn FIS UM Angkatan 2023 yang beranggotakan 4 orang, dengan anggota kelompok sebagai berikut: Anisa Bella Nurainin, Imroatul Mufidah, Inviona Ratu Imayuri, serta Wilda Amalia Putri melakukan wawancara yang bertujuan untuk mengetahui implementasi Program Pendidikan Inklusif di SMPN 2 Malang. Kegiatan yang berlangsung pada 19 November 2024 ini dilakukan bersama Ibu Putri Laras Trisnawati selaku koordinator Program Pendidikan inklusif di SMPN 2 Malang.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa SMPN 2 Malang berhasil mengimplementasikan program pendidikan inklusif melalui inovasi SIMBA ASIA (Sinau Mandiri Bersama Anak Satwimaba Istimewa). Program yang telah berjalan sejak tahun 2022 ini memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi seluruh peserta didik, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

Berdasarkan data sekolah, terdapat peningkatan signifikan jumlah siswa berkebutuhan khusus selama periode 2022-2023, dengan 27% siswa tercatat memiliki IQ di bawah rata-rata. Berbagai kondisi telah teridentifikasi, mulai dari ADHD, Slow Learner, Disabilitas Intelektual, hingga Gangguan Belajar Spesifik.

"Program ini lahir sebagai respons atas temuan di lapangan bahwa banyak anak mengalami kesulitan dalam kemampuan dasar seperti membaca dan berhitung," ujar Ibu Putri Laras Trisnawati selaku Koordinator progam pendidikan inklusif SMPN 2 Malang.

SMPN 2 Malang menerapkan sistem pembelajaran yang inovatif dengan pendekatan 4P (penyesuaian, penyederhanaan, penghilangan, pengganti) untuk memastikan setiap siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai kemampuannya. Sekolah juga membentuk tim SAHABAT SISWA, yang terdiri dari peserta didik reguler yang dipilih untuk mendampingi teman-teman berkebutuhan khusus.

Program simba asia menjadi program implementasi pendidikan inklusif yang mendukung pencapaian SDGs 4, khususnya dalam memastikan akses yang setara ke pendidikan berkualitas bagi semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kontribusi semua elemen sekolah, seperti kepala sekolah, guru, staf pendukung, dan orang tua siswa. Kerjasama yang terbangun di antara semua pihak telah menghasilkan lingkungan pendidikan yang membantu pertumbuhan setiap siswa, tanpa ada yang terpinggirkan. SMPN 2 Malang telah menunjukkan bahwa dengan tekad yang bulat dan strategi yang sesuai, pendidikan inklusif bukan lagi hanya ide, tetapi realitas yang memberikan keuntungan bagi seluruh komunitas sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun