Mohon tunggu...
Inung Widjaja
Inung Widjaja Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan & Konseptor Bisnis

Orang Jogja yang punya skill ganteng secara otodidak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nonton di Paling Depan, Tak Selalu Nyaman

9 Juni 2012   07:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:12 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1339225804392824478

Jika ada seorang tamu undangan hadir ke sebuah acara, biasanya ia akan dipersilakan duduk di paling depan. Mungkin asumsinya adalah supaya tamu itu bisa menyaksikkan rangkaian acara secara nyaman tanpa terhalang pandangan. Saya berpikir, hal ini tidak berlaku di bioskop.

[caption id="attachment_181700" align="aligncenter" width="475" caption="Foto ini saya dapatkan dari web tempo.co. "][/caption]

Jika kita menjadi penonton bioskop, di mana posisi duduk yang paling nyaman menurut kita? Saya pikir, kita akan sepakat bilang “di tengah” atau “di belakang”. Mengapa? Karena arah pandangnya langsung lurus di hadapan kita. Bangku bioskop dirancang dengan sudut kemiringan tertentu, semakin ke belakang semakin tinggi. Maksudnya agar orang yang duduk di belakang tak terhalang pandangannya saat menonton. Tapi siapa sangka malah di posisi belakanglah justru menjadi tempat paling nyaman. Bayangkan jika kita duduk di bagian paling depan. Selama film berlangsung, kita akan menengadahkan kepala. Pegel lah..!!

Jika di sebuah gedung pertunjukan, posisi duduk di bagian paling depan akan memanjakan si penonton. “Lho, trus apa bedanya dengan bioskop?” ya jelas beda,,,kalau sebuah pertunjukan, meskipun frame panggungnya tinggi tapi yang dilihat tetap saja di bagian bawah. Para pemainnya hanya bermain di sekitar lantai. Kepala kita tak akan menengadah sepanjang acara.

Lalu, bagaimana. Apakah tempat duduk paling depan di bioskop masih menjadi tempat nyaman? Usulan saya adalah TIDAK.

Tanggal 07  Juni 2012, film “SOEGIJA” tayang premiere di bioskop seluruh Indonesia, salah satunya di Yogyakarta. Penyelenggara mengundang Mgr Pujosumarto, Pr, Uskup Agung Semarang (kiri), Sri Sultan Hamengkubuwono X (tengah) didampingi Iswarahadi SJ, eksekutif produser film Soegija (kanan) untuk menyaksikan pemutaran perdana film itu. Lihat saja di foto, tampaknya beliau-beliau itu kurang nyaman. Maksud hati mau memberikan tempat khusus dan nyaman tapi sepertinya kurang berhasil. Barangkali beliau-beliau ini tidak merasa tak dihormati, tapi jika melihat dari foto ini kok rasanya mereka kurang nyaman ya? Ya kalau memberi tempat yang kurang nyaman, saya sendiri merasa tak menghormati mereka. Tapi itu yang saya rasakan lho. hehee

Usul saya, sediakan tempat di bagian tengah untuk berjaga-jaga jika suatu saat akan ada tamu undangan. Terlebih jika para tamu itu adalah tamu kehormatan. Paling tidak, mereka bisa lebih nyaman ketimbang duduk di paling depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun