Untuk mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka, Pak Agus memastikan bahwa dukungan guru-guru, tenaga kependidikan, manajemen sekolah dan tentu dinas pendidikan sangat penting. "Kami membutuhkan kesungguhan dan kerja keras guru untuk bisa menggali potensi anak didik. Dan itu butuh ilmu, butuh pemahaman dan ketrampilan dari tim guru," jelasnya.
SMP Mujahiddin Gunung Kidul sendiri merupakan salah satu sekolah project yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sejak Merdeka Belajar Episode 15 tersebut diluncurkan. Segala perubahan suasana belajar yang terjadi di SMP Al Mujahiddin tersebut senyatanya memang saya jumpai juga di sekolah anak saya di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Mengutip data Kemendikbud Ristek, sampai saat ini, telah ada sebanyak 143.265 sekolah yang sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Dan pada tahun ajaran 2023/2024, tercatat sudah lebih dari 268.000 satuan pendidikan di seluruh provinsi di Indonesia yang antusias ingin mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
"Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengakomodir dan mengapresiasi besarnya antusiasme pemerintah daerah dalam mendorong satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Iwan Syahril mengutip laman kemdikbud.go.id.
Menurut Iwan, implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri merupakan pilihan bagi satuan pendidikan berdasarkan kesiapan masing-masing. Â Ada dua dua hal yang harus diperhatikan satuan pendidikan yang akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Pertama, bagi satuan pendidikan yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023 masih memiliki waktu untuk melakukan refleksi dan mengubah opsi Kurikulum Merdeka untuk Tahun Ajaran baru. Satuan pendidikan yang telah menjadi pelaksana implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun 2022/ 2023 dengan status Mandiri Belajar dapat mengubah statusnya menjadi Mandiri Berubah atau Mandiri Berbagi, sedangkan satuan pendidikan yang telah berstatus Mandiri Berubah dapat mengubahnya menjadi Mandiri Berbagi.
Kedua, satuan pendidikan yang belum pernah mendaftar dapat memilih salah satu dari tiga pilihan kategori implementasi Kurikulum Merdeka berdasarkan kesiapan masing-masing. Tiga pilihan kategori tersebut yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.
"Mari bersama-sama bersiap untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran baru bersama 2,5 juta pendidik di seluruh Indonesia demi memberikan layanan pembelajaran yang relevan, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan murid," pungkas Dirjen PAUDDikdasmen Aswin Wihdiyanto.
Mengutip laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id, karakteristik utama dari kurikulum ini adalah fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam, waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan, memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran berkualitas serta mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Selamat datang Kurikulum Merdeka, selamat datang perubahan, selamat datang sekolah yang menyenangkan...
Mampang Prapatan 2 April 2023