Kedua, madu dapat menjadi sumber energi dan stamina. Studi modern menyebutkan bahwa makanan madu mampu mempertahankan kadar glikogen dan memperbaiki waktu pemulihan daripada pemanis lainnya.
Ketiga, madu diyakini mampu mencegah bakteri, iritasi dan jamur dalam tubuh. Hal ini dikaenakan madu memiliki sifat antibakteri, antiiritasi dan antijamur.
Keempat, madu mampu mengatasi gangguan pencernaan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa madu dapat membantu mengatasi gangguan seperti bisul dan bakteri gastroenteritis yang menyebabkan infeksi pada usus.
Kelima, madu dapat membantu menyembuhkan luka. Pada beberapa kasus, mengoleskan madu terbukti membanu menyembuhkan luka bahkan pada luka bakar. Hal ini karenakan madu memiliki kandungan bakteri baik sampai 6 spesies lactobacilli dan 4 spesies bifidobacteria.
Keenam, madu ternyata dapat mengontrol kadar gula dalam darah. Hal ini karena kombinasi fruktosa dan glukosa pada madu yang membantu tubuh mengatur kadar gula darah sehingga madu dapat menjadi alternatif bagi penderita diabetes untuk memenuhi kebutuhan gula mereka.
Ketujuh, madu dapat mengurangi iritasi pada tenggorokan dan batuk. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa satu dosis madu soba sama efektifnya dengan dosis dekstrometorfan tunggal dalam mengurangi batuk malam hari. Sifat antiiritasi dan antibakteri yang dimiliki madu dapat mengatasi iritasi tenggorokan.
Semoga bermanfaat ya, terutama para bunda yang sedang melatih anak-anak untuk berpuasa Ramadhan..
Mampang Prapatan, 12 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H