Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tak Selalu Aman, Ini Tips Sederhana agar Tidak Keracunan Susu Cair Kemasan

25 Maret 2022   19:58 Diperbarui: 25 Maret 2022   20:06 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama anak-anak saya yang tidak mengonsumsi susu cair kemasan, tepatnya sejak pandemi. Mereka memilih susu bubuk untuk menghindari konsumsi susu dingin. Sebab susu cair kemasan jika dikonsumsi tidak dalam kondisi dingin tentu rasanya kurang enak.

Bulan Maret ini, kebetulan saya mampir ke sebuah supermarket besar di kawasan Jakarta Timur. Supermarket yang kondisinya antara hidup segan mati tak mau itu benar-benar sepi. Pengunjung yang datang bersama saya bisa dihitung dengan jari.

Saya mampir untuk membeli susu cair kemasan ukuran 946 ml varian rasa coklat. Kotak kemasan susu saya ambil dari lemari freezer, sehingga kondisinya saya pastikan dingin. Kemasan susu dalam kondisi bagus dan tanggal kadaluwarsanya masih September 2022.

Tetapi saya dibuat terkejut begitu anak saya complain. Karena susu kemasan yang kondisinya masih benar-benar sangat bagus, ternyata rasanya sudah sedikit asam. Tidak yakin, saya pun mencoba mencicipinya. Benar, rasa coklatnya berbeda dengan rasa susu coklat umumnya. Ini ada rasa asam. Dan saya coba cium baunya, ternyata juga sedikit menyengat bau basi.

Tak mau ambil risiko, saya pun memilih untuk membuang susu yang baru dituang setengah gelas tersebut. Dan saya maupun anak-anak pun melupakan kasus tersebut.

Tiga pekan kemudian, suami saya iseng kembali membeli susu dengan merek yang sama. Merek yang sangat popular dan selama bertahun-tahun anak saya mengonsumsinya. Bedanya, suami membeli susu di supermarket di kawasan Bogor sambil jalan pulang. Sampai di rumah, kondisi kemasan susu masih dingin dan saya langsung memasukkan ke dalam kulkas.

Dua hari kemudian anak-anak saya berniat meminum susu rasa coklat tersebut. Tetapi alangkah terkejutnya, rasa susu yang kami dapatkan lagi-lagi asam. Padahal pada kemasan jelas-jelas tertulis susu rasa coklat.

Terus terang, sebelum membuka kemasan susu cair tersebut, saya mencoba mengecek kembali kondisi kemasan termasuk tanggal kadaluwarsa. Trauma dengan kasus susu cair asam yang kami peroleh tiga pekan sebelumnya. Saya memastikan bahwa kemasan masih utuh, tidak ada lubang atau bocor sekecil apapun. Tanggal berlakunya masih akhir April 2022, artinya masih sebulan lagi.

Penasaran, saya coba menuangkan susu cair dari kemasan ke dalam baskom. Saya terkejut karena muncul gumpalan coklat dalam jumlah yang banyak. Yakin bahwa susu dalam kondisi rusak, saya pun meminta struk pembelian dari supermarket tempat suami belanja. Sayangnya, suami sudah membuangnya. Amat disayangkan. Padahal jika ada struk pembelian saya berencana melayangkan protes ke supermarket dimana suami berbelanja.

Bagi saya, mendapatkan susu cair kemasan dengan merk, rasa dan kemasan yang sama-sama rusak dalam kurun kurang dari sebulan merupakan kasus konyol. Mengingat susu cair dalam kemasan yang saya beli merupakan brand yang popular dan sudah menjadi langganan anak saya sejak bertahun-tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun