Sudah dua pekan ini group WA makmak rada sepi. Hanya dua atau tiga makmak yang rajin muncul setiap hari, dari 9 anggota yang ada. Itu pun muncul dengan sapaan yang standar. Atau pamer menu masakan yang juga standar.
Emoji-emoji lucu, sapaan canda untuk sementara libur. Apa pasal? Omicron penyebabnya. Makmak seperti lagi digilir saja. Hari ini Mak A melaporkan anaknya kena omicron, hari berikutnya Mak B melaporkan hal yang sama. Besok Mak C berkisah habis mengirim ransum untuk tetangga yang sedang isoman.
"Bisa jadi suami gue kena juga. Secara batuk pilek kaga sembuh-sembuh," kata Mak Asri yang tinggal di kawasan Tangerang Selatan dua pekan lalu.
Anak semata wayangnya sempat masuk IGD rumah sakit depan rumahnya karena disenggol omiron. Sempat dapat infus, tetapi akhirnya memilih rawat jalan setelah tahu rumah sakit yang dituju tidak menanggung biaya rawat inap pasien Covid-19.
Soal suaminya, Mak Asri cerita tak ada minat untuk test swab. Ada atau tidak itu test, melihat gejalanya, dipastikan sang suami juga lagi dihinggapi si omicron. "Suami gue menolak tes swab. Tapi untung dia nurut suruh di rumah sementara, kaga ngelayap kemana-mana," lanjutnya.
Belum juga ada khabar baik dari Mak Asri, tetiba dua hari kemudian Mak Elva mengirim emoji sedih di group whatshap Makmak. "Gue kena nih, minta doanya yak," tulis Mak Elva.
Ia mengaku batuk pilek disertai tenggorokan sakit dan sedikit sesak nafas. Hasil test swab di tiga lokasi berbeda ternyata Mak Elva dan satu anaknya positif omicron. Â Sedang sang suami, entah kena entah tidak. Secara di test swab menolak.
"Bisa jadi gue kena di rumah sakit. Kan beberapa hari ini gue mondar-mandir antar nyokap berobat," jawab Mak Elva ketika diberondong riwayat aktivitasnya di ruang publik.
Setelah mengumumkan dirinya positif omicron, Mak Elva seperti menbatasi diri dari obrolan di group WA. Hanya sesekali WA-nya terlihat on. Sisanya senyap. Pun komentar di group, dalam beberapa hari nyaris tak pernah. Mungkin lagi fokus berobat.
Untuk memastikan bahwa Mak Elva baik-baik saja, beberapa Makmak cukup melihat status WA-nya. Legalah kami ketika mendapati statusnya yang sudah negative sepekan kemudian. "Anak gue yang pertama menunjukkan gejala omicron, tapi tesnya negative. Anak kedua malah tanpa gejala, eh dites swab malah positif. Entahlah," katanya berkisah.
