Aku mendengus "Dia misterius, gak jelas" . "Tapi ngangenin" Risma tertawa puas... aku meliriknya kesal.. "Takut" jawabku...
"Nikah kok takut, aku ada anak 4 malah pengen nikah lagi kalo bisa" Risma terus bercanda.. "Aku aduin ya kamu?"aku mengancamnya.
"Eh jangan... ah kamu ini" wajahnya kembali serius. "Rumi, menikahlah... ini saran dari aku shabatmu satu-satunya"...
Sampai rumah, aku menelfon Bisma, mengabarkan kalau dia bisa mengajak ayahnya kerumah, bertemu mama.
Hari bahagia itu datang, Bisma datang kerumah memintaku pada mama secara resmi.
Mama sangat bahagia, mengabarkan pada abang, dan abang memberiku selamat serta mendoakan agar semua lancar.
Akhirnya aku resmi menjadi Nyonya Bisma... jangan ditanya di grup SMP ributnya seperti apa... udah macem-macem lah....
Memasuki rumah baru kami, Bisma menggandeng tanganku...mengarahkan aku agar berjalan di depannya.. begitu sampai pintu, dia dia berbisik "nanti dihukum kalo berdirinya salah"....aku berbalik "iya...tapi satu pertanyaan sebelum memasuki rumah kita, supaya tak ada ganjalan... darimana kamu tau aku belum membuka kotak kado itu?".... Bisma tertawa... "Dari Risma... karena gak mungkin khan dia gtau kado dari aku, kalian seperti bayangan tak terpisahkan"... aku tertawa.... Aih iya juga ya...
Kami melangkah masuk.... Rumah kami untuk hari ini dan semoga sampai maut memisahkan kami...
Trims Grup WA SMP... BIU ah cemen tapi indah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H