Mulanya nama Anas Urbaningrum bukan apa-apa di jagad raya indonesia. laki-laki kelahiran 15 Juli 1969 ini mulai bersinar setelah menjadi ketua umum PB HMI tahun 1997. dari sini si anak Blitar pun mulai belajar meniti karir di dunia politik.
Dalam perannya sebagai ketua organisasi mahasiswa terbesar itulah Anas berada di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998. Pada era itu pula ia menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik, atau Tim Tujuh, yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi.
Pada pemilihan umum demokratis pertama tahun 1999, Anas menjadi anggota Tim Seleksi Partai Politik, atau Tim Sebelas, yang bertugas memverifikasi kelayakan partai politik untuk ikut dalam pemilu. Selanjutnya ia menjadi anggota KPU periode 2001-2005 yang mengawal pelaksanaan pemilu 2004.
Setelah mengundurkan diri dari KPU, Anas bergabung dengan Partai Demokrat sejak 2005 sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah. selanjutnya berturut-turut ia menjadi ketua umum partai Demokrat hingga kini.
Begitulah Anas Urbaningrum, hari hari terus dilalui sebagai salah satu orang penting di negeri ini, apalagi ia menjadi ketua umum partai pemenang di negeri ini, banyak orang berharap, terutama dari PD sendiri, dia bisa meneruskan dinasti SBY, kecerdasannya dalam bermain politik tak pelak membuat namanya makin menjulang dibelantika perpolitikan Indonesia.
Waktu terus berjalan, tiba tiba terdengar kabar bahwa Nazaruddin, bendahara umum PD tersangkut korupsi besar yang mampu menyentak khalayak ramai publik, mulanya tidak ada apa apa, tapi sang bendahara dengan beraninya membeberkan apa sesungguhnya yang terjadi di kubu parai Demokrat di bawah kepemimpinan Anas, satu persatu disebutkan kejelekannya oleh sang bendahara, mungkin sudah kepalang tanggung, ia tak mau hidup sendirian dibalik terali jeruji penjara.
Alhasil, usaha Nazaruddin untuk menyeret teman-temannya di partai menampakkan hasil. ada Anggi, Andi Malaranggeng, dan bahkan nama anas pun dikatakan sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab terhadap kasus korupsi di negeri ini.
Menanggapi kenyataan tersebut, Anas sampai-sampai sesujmber bahwa ia benar-benar tidak melakukan sebagaimana yang ditudukan oleh mantan bendaharanya tersebut di partai Demokrat. Bahkan dari berbagai pernyataan Anas lebih banyak tenang dan hanya menyunggingkan senyuman atas apa yang dituduhkan terhadap dirinya.
Pertanyaannya, benarkah Anas melakukan korupsi sebagaimana yang ditudukan oleh Anas? Sebenarnya kalau dilihat dari tanggapan dan sikap Anas, kita percaya ia tidak melakukan sebagaimana yang ditudukan oleh Nazar. terlebih saat kita menyaksikan ketenangan beliau yang sangat luar biasa. bahkan saya pikir sangat tak biasa,
Hanya saja, jangan-jangan apa yang ditampakkan oleh Anas tak lebih untuk mengelabui publik semata. ADA APA SESUNGGUHNYA DIBALIK SENYUMAN DAN KETENANGAN ANAS? mari kita tunggu perkembangan proses hukumnya, jangan hanya asal menuduh tanpa ada bukti. semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H