Mohon tunggu...
Abdul Mannan Rifa'ie
Abdul Mannan Rifa'ie Mohon Tunggu... -

Direktur Radio Andhina 92,4 FM

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Anas; SBY Tak Tega Atau Tak bernyali

23 Juni 2012   03:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:38 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hari-hari suram partai Demokrat", begitulah kalimat yang pas saya pikir untuk partai yang telah menjadikan SBY menjadi orang nomer satu di negeri ini. siapa sangka Dsmokrat bersinar, dieluh-eluhkan tiba-tiba seperti hilang warna. sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi andai orang-orang yang ada didalamnya tidak gegaba dalam bertindak. Nasi sudah jadi bubur, semuanya sudah terjadi. partai Demokrat sudah diambang kehancuran. Persoalannya, mau tidak partai ini berbena kembali. Secara hukum akal, tentu saja tak ada satupun keinginan dari partai sendiri untuk terus terpuruk. Artinya, saya yakin berbagai usaha akan mereka lakukan demi bangkitnya kembali sebagaimana yang sudah-sudah.

Dari berbagai berita kita lihat, upapaya-upayapun mereka lakukan, termasuk mengumpulkan elit-elit penting di tubuh partai, namun apa yang meraka lakukukan, saya pikir tidak banyak menguba keterpurukan partai supaya

menjadi lebih baik lagi sabagaimana yang mereka harapkan. Rakyat sudah terlalu pintar untuk dikelabuhi apalagi dibuih. Harus ada ketegasan dan kerja keras yang mampu menyentuh kepada masyarakat. Saya pikir, hal itu bakal menjadi salah satu alat untuk mengangkat kembali citra partai yang terpuruk seperti Demokrat.

Dari  berbagai berita, tak satupun dari mereka --terutama pak SBY, selaku orang yang memiliki power di tubuh partai melakukan apa yang saya katakan. lebih-lebih dari berbagai keputusan yang dibaut SBY seperti memberikan grasi kepada para gembong narkoba, semakin memperburuk rasa percaya masyarakat.

Saat ini, bangkit dan tidaknya Demokrat saya pikir tergantung pada pak SBY sendiri. kalau beliu masih tetap ragu, tidak bisa tega, maka jangan harap masyarakat kembali lagi untuk percaya. Sebenranya apa susahnya pak SBY memecat para elit partainya yang korupsi, katakanlah seperti Anas, terlepas dari benar dan tidaknya Anas terlibat dalam berbagai kasus korupsi, semestinya pak SBY sedikit lebih cerdas, dengan memberi pernyataan tegas. Toh, kita sampai detik ini belum pernah mendengar pernyataan beliau. Sekalipun beliu memberi pernyataan kaitannya dengan dugaan kasus korupsi yang menyeret nama Anas, pernyataan maupun tangkapan pak SBY saya pikir sifatnya abu-abu.

Entah apa hal itu memang sudah menjadi kerakter beliau didalam menyikapi setiap persoalan, atau hanya menjaga imeje beliau sendiri, atau yang lebih parah lagi beliau takut. kalau dugaan saya yang terakhir benar, saya harapkan hal itu tidak terjadi pada Pak SBY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun