Mohon tunggu...
Intifada
Intifada Mohon Tunggu... Pegawai - Amtenar

Curhat pakai tulisan itu asyik

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ngomongin Iklan...

6 Mei 2020   22:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   22:43 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngomongin iklan ramadhan, beberapa tahun belakangan udah hampir gak pernah nonton tv rasanya.

Padahal dulu, sebelum adzan buka puasa pasti udah siap nungguin depan tv. Sebagai anak generasi 90 an, yang pernah nungguin adzan depan tv saya jadi cari-cari lagi iklan ramadhan lawas.

Eh ketemu dong. Pas saya klik dan lihat, wah ini bener banget iklan yang muncul pas lagi nunggu adzan magrib.


Ada banyak iklan yang ditayangin. Tapi iklan Djarum (merek rokok) selalu berkesan. Djarum paling rajin iklan di tv dan tayangnya sebelumnya adzan (inget banget). Iklan berbentuk cerita yang dikemas dengan lagu tanpa ada suara pemainnya. Sederhana ceritanya tapi ngena, terharu.

Apalagi di tayangan terakhir di youtube tersebut:
Menceritakan seorang mahasiswa yang pergi ke toko buku, buat baca baca buku. Tapi akhirnya ketahuan sama pemiliknya, diusirlah dia. Dia tetap masih berusaha untuk ke toko buku itu walaupun hari hujan. Akhirnya si pemilik toko buku pun merasa kasian, dia memberikan buku yang sering dibaca mahasiswa tersebut.

Suatu ketika, istri pemilik toko buku, sakit. Ketika hendak membayar biaya rumah sakit, bukti pembayarannya sudah lunas. Ternyata si mahasiswa tersebut  menjadi dokter di rumah sakit itu. Dia membalas budi bapak pemilik toko buku dengan membayarkan biaya perawatan istrinya. Kalau kata anak jaman sekarang, ceritanya ada bawangnya.

Iklan ramadhan memang dikemas dengan nuansa kebersamaan. Selalu ada rindu dan haru yang terbawa.

Tahun belakangan, iklan yang saya tonton munculnya ketika sedang membuka youtube. Secara internet udah lebih merebak dan tv agak mulai ditinggalkan. Iklan pun merambah ke internet.

Iklan ramadhan yang muncul dari Ramayana.  Dua tahun belakangan. Mirip seperti iklan djarum tapi ada narasi di dalamnya. Narasi yang cukup membuat lagi lagi netes ini airmata. bawang dimana mana.


Iklan ramayana tahun 2017 ini berkisah tentang ibu mertua yang tinggal di rumah anaknya lalu dia sering menyuruh untuk melakukan ritual di bulan ramadhan setiap hari seperti puasa, teraweh, buka puasa, dan sebagainya. Tapi ternyata ada cerita dibaliknya... penasaran mending liat langsung aja. Siapin tisu ya

Iklan Ramayana tahun 2018, berkisah tentang keluarga yang salah satu anggotanya sakit (adik). Kemudian kakaknya berusaha mewujudkan keinginan adiknya

Masih bahas tentang iklan, sudah pasti tau dong brand apa yang paling sering muncul. Brand ramadhan yang paling hits jatuh pada iklan sirup marjan dan iklan teh sariwangi.

Siapa yang gak inget dua iklan itu pasti muncul pas bulan ramadhan

Begitu deh cerita tentang iklan ramadhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun