Mohon tunggu...
Healthy

Mengenal Lebih Jauh Mengenai Alergi Makanan

1 Desember 2016   18:21 Diperbarui: 2 Desember 2016   20:00 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apakah yang dimaksud alergi makanan?

Alergi makanan adalah reaksi tidak diharapkan terhadap bahan makanan yang disebabkan oleh mekanisme sistem imun, dalam hal ini adalah imunoglobulin E spesifik terhadap komponen makanan. Alergi makanan harus dibedakan dengan intoleransi makanan, di mana reaksi yang terjadi tidak disebabkan oleh karena mekanisme sistem imun. 

Reaksi alergi makanan bisa mulai dari gatal-gatal di kulit, bengkak di wajah dan sekitar mulut, konstipasi, diare sampai reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa. Di lain hal, intoleransi makanan lebih sering dijumpai oleh masyarakat, terutama gejala diare atau sakit perut setelah makan makanan tertentu seperti produk susu (susu segar, bubuk, keju, krim dan mentega).

Makanan apa saja yang sering menyebabkan alergi?

Makanan penyebab alergi berbeda pada usia anak-anak dan dewasa. Pada usia anak-anak, terutama bayi dan balita, penyebab utama alergi adalah susu sapi, telur, kedelai dan kacang-kacangan (kacang tanah, walnut, hazelnut, almond dan sebagainya). Sedangkan pada usia dewasa alergi banyak disebabkan oleh karena makanan laut, terutama udang dan ikan bersirip (tuna, salmon, kod, halibut). Namun demikian banyak reaksi "alergi" terhadap udang dan ikan bersirip lebih banyak disebabkan oleh karena pelepasan histamin yang dipicu oleh makanan laut yang tidak segar.

Bagaimana mengetahui kita menderita alergi makanan?

Alergi makanan pada bayi dan balita dapat timbul dengan gejala yang kabur, dapat mulai dari konstipasi, diare cair sampai diare berdarah. Anak lain mungkin tidak mempunyai gejala yang jelas, tapi bisa menolak makanan tertentu sampai tidak mau makan sama sekali. Kelainan kulit berupa bercak kemerahan yang gatal (sering digaruk) juga dapat muncul terutama setelah paparan terhadap makanan yang menyebabkan alergi. Apabila reaksi alergi yang terjadi berat, kelainan yang muncul bisa bengkak seluruh badan, kesulitan bernapas, syok sampai kematian.

Pada orang dewasa gambaran alergi makan biasanya lebih jelas, beberapa saat (1-2 jam) setelah makan makanan yang menyebabkan alergi, penderita akan mengalami bengkak-bengkak di kulit yang kemerahan dan gatal. Pada beberapa orang bengkak juga bisa didapati di mata, bibir dan saluran napas, menyebabkan kesulitan bernapas dan sesak. Sama seperti pada bayi dan anak-anak, reaksi alergi yang berat (anafilaksis) juga dapat terjadi dan dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan tepat.

Bagaimana dokter dapat mengevaluasi apakah kita menderita alergi makanan atau tidak?

Alergi makanan, seperti penyakit alergi lainnya, dapat didiagnosis dengan memaparkan kulit penderita alergi terhadap makanan penyebab alergi. Uji cucuk kulit (skin prick test) menggunakan konsentrat alergen makanan yang dicucukkan ke kulit penderita untuk melihat apakah terjadi gejala bengkak dan kemerahan setelah paparan. 

Penderita yang positif terhadap uji cucuk kulit kemudian akan disesuaikan dengan pola perjalanan penyakitnya untuk menentukan apakah benar makanan tersebut yang menyebabkan alergi atau bukan. kehati-hatian harus diterapkan karena tidak semua alergen yang positif dalam uji cucuk kulit merupakan penyebab alergi dari pasien tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun