Reaktor Inti Dan Pemercepat Partikel
Pengantar Reaktor Inti
Reaktor inti nuklir adalah alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai secara terkendali. Reaktor ini menggunakan bahan bakar nuklir seperti uranium atau plutonium, yang dapat berupa uranium alam atau uranium yang diperkaya.Â
Di dalam reaktor, terjadi proses fisi, yaitu pemecahan inti atom oleh neutron, yang menghasilkan energi besar sekitar 200 MeV dan partikel-partikel dasar seperti foton, elektron, dan neutron. Neutron yang dihasilkan akan menembak atom lain, menciptakan reaksi berantai yang terus belanjut.
Jenis-Jenis Reaktor Inti
Reaktor inti atau reaktor nuklir adalah perangkat yang dirancang untuk mengendalikan reaksi nuklir berantai untuk menghasilkan energi, biasanya dalam bentuk panas yang kemudian digunakan untuk pembangkit listrik. Beberapa jenis reaktor nuklir yang terkenal adalah Reaktor Air Bertekanan (PWR), Reaktor Air Mendidih (BWR), dan jenis yang lebih baru, Reaktor Air Superkritis (SCWR). PWR dan BWR adalah reaktor yang paling banyak digunakan saat ini, sementara SCWR masih dalam pengembangan sebagai teknologi reaktor generasi baru.
1. Reaktor Air Bertekanan (Pressurised Water Reactors/PWR)
Reaktor Air Bertekanan (PWR) adalah jenis reaktor nuklir yang paling umum digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di seluruh dunia. Reaktor ini menggunakan air sebagai pendingin dan moderator neutron, dengan air bertekanan tinggi untuk menghasilkan listrik.Â
PWR awalnya dikembangkan untuk kapal selam dan memiliki efisiensi termal sekitar 33%, beroperasi pada tekanan 16 MPa dengan suhu 280-290C. Bahan bakarnya terdiri dari 3% Uranium yang dilapisi dengan Zircalloy, dan batang kendali dioperasikan dari bagian atas reaktor.Â
Air dalam sistem primer dan sekunder dipisahkan secara kimia. PWR banyak digunakan di negara-negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Spanyol, Rusia, dan China.
PWR menjaga air tetap bertekanan sehingga menjadi panas, namun tidak mendidih. Air dari reaktor dan air di pembangkit uap yang diubah menjadi uap tidak pernah bercampur. Dengan cara ini sebagian besar radioaktivitas tetap berada di area reaktor.