Kata "Atom" adalah gabungan dari dari dua kata Yunani yang artinya adalah "tidak" dan "terbagi", dengan demikian atom dapat diartikan adalah "atom tidak dapat dibagi lagi". Democritus percaya bahwa, dasar atom itu sama, atom dari benda misalnya itu seperti, hewan, tumbuhan, dan mineral berbeda dalam ukuran, bentuk. Democritus menggungkapan tentang atom adalah hasil dari pemikiran yang sama sekali dengan hasil suatu percobaan, sehingga tidak dapat diterima oleh ahli ilmu pengetahuan.
      Konsep atom berdasarkan pendekan dengan empiris melalui suatu percobaan dan dengan berbagai penelitian. Para ahli yang menggungkapkan konsep atom yang dimulai dengan Teori John Dalton (1808), Teori J. J Thomsom (1898), Tori Ernest Rutherford (1911), Teori Niels Bohr (1913).
      Teori atom merupakan penyusunan materi yang perada di alam semesta. Dengan memahami atom, dapat mengetahui sifat dari atom, dan dapat memanfaatkan alam semesta untuk kepentingan manusia.
      Perkembangan model atom dari beberapa para ahli sebagai berikut:
1. Teori Atom John Dalton (1808)
John Dalton mengemukakan tentang atom berdasarkan dua hukum, yaitu pertama adalah hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan kedua adalah hukum susunan tetap (hukum proust). Dua hukum John Dalton tentang atom sebagai berikut:
- Atom bagian yang terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi.
- Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatau unsur memiliki atom sangat identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
- Atom bergabung dalam senyawa pada perbandingan bilangan bulat, sedarhana.
- Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penysusan kembali dari atom, atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
John Dalton dapat digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti bola.Â
2. Teori Atom Thomson (1898)Â
Berdasarkan penemuan tabung katode dari William Crookers, J. J. Thomson yang meneliti tentang sinar katode. Sinar katode merupakan partikel, dapat memutar baling diletakkan di antara katode dan anode. Demikian pula dengan partikel tersebut diketahui bermuatan negatif karena sinar katoda tersebut berbelok ke kutub positif jika sinar katode tersebut ditempatkan dalam medan listrik. Dari hasil percobaan J. J Thomson membuktikan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan dalam setiap materi yang disebut dengan elektron. Pada tahun 1898 Thomson membuat suatu model atom, berasumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh R. A. Millikan (1868-1953) ditemukan bahwa besarnya muatan elektron yaitu 1.602 10-19 Coulomb. Jadi, atom tersusun dari sejumlah partikel lebih kecil, yaitu elektron. Dari penemuan tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton dan mengemukakan teori atomnya sebagai berikut ini:
- Atom adalah partikel pejal/tidak berongga bermuatan positif yang didalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatife, dengan total muatan positif dengan total muatan elektron sehingga atom bersifat netral.
Model atom disebut dengan sebagai "plum pudding model" yang biasanya disebut roti kismis atau bisa disebut dengan kue onde-onde atau sebagai jambu biji. Biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar merata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson sebagai postif yang pejal.
3. Teori Atom Rutherford (1911)