Masalah 2016 lalu sepertinya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Problematika yang dialami oleh ummat muslim, hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dalam bidang politik, ummat Islam terpecah belah menjadi banyak negara. Baik negara muslim yang minoritas maupun mayoritas, pada umumnya masih terjajah dan tertindas secara fisik maupun non fisik (Aleppo, Rohingya, Yaman, Somalia, Nigeria, Afrika tengah, atau Sudan, Afganistan, Pakistan, Xianjiang Cina, Filipina, Thailand, Indonesia, dsb)
Dalam bidang ekonomi, pengaturan didominansi oleh kapitalisme global sehingga menyebabkan kesenjangan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur (yg dibiayai asing). Hasilnya? Kemiskinan pun semakin merajalela
Dalam bidang hukum, tidak adanya kepastian hukum dan keadilan (utamanya bagi sang penista alqur'an #MenolakLupa)
Dalam bidang sosial, terjadi kerusakan akhlak dan hancurnya sendi-sendi rumah tangga yang disebabkan oleh hilangnya peran negara sebagai sebagai soko guru ketahanan keluarga
Dalam bidang pendidikan, generasi muda didominasi oleh virus materialistis, hedonis, dan gemar yang praktis-praktis (tanpa filter).
Dalam bidang iptek, dominasi hanya menjadi konsumen
Dalam bidang budaya, individu dengan mudah terseret arus budaya westernisasi seperti fun, food and fashion
Dalam bidang agama, semakin kaburnya pemahaman aqidah dan pemurtadan merajalela
Mengapa yang demikian bisa terjadi? Di mana letak kesalahannya? Pada sistem ataukah pemimpinnya? Atau Keduanya?
Lalu Allah SWT telah menjawabnya: