Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary: Mentafakuri Alam Semesta

13 September 2022   06:00 Diperbarui: 13 September 2022   08:50 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Diary...
Sahabat Kompasianer dan Reader kembali menatapmu penuh harap...
Mari kita mulai kisah tafakur kita...

Kulihat planet dan bintang yang tersebar di alam semesta material ini...

Planet yang berotasi...
Melambangkan...
Perputaran siklus yang berulang...
Seperti zaman kehidupan yang terus berputar...
Layaknya musim yang empat...
Begitupun kehidupan manusia bagaikan roda berputar...
Adakalanya kehidupan manusia dipenuhi kesadaran murni...
Dan adakalanya dipenuhi ketidaksadaran penuh angkara...
Maka planet bumi bukanlah tujuan...
Karena ia tidaklah kekal...
Suatu saat kita memang akan terangkat...
Namun adakalanya terjatuhkan...
Planet Bumi memang menyenangkan dan penuh kenikmatan...
Namun suatu saat juga hancur karena bencana semesta...
Terbakar karena ledakan kobaran api dahsyat peleburan semesta...
Bukan lagi tempat yang menyenangkan...
Dan lagi penuh kenikmatan...

Bintang matahari alam material yang kemilau...
Statis tak berotasi...
Memberikan kehidupan dari cahayanya...
Untuk kehidupan planet-planet semesta material...
Namun adakalanya kelak kehilangan cahayanya...
Dan kehancuran Bintang matahari pun dimulai...
Bintang bukanlah tujuan yang kekal...
Suatu saatkan binasa...

Jika seandainya Tuhan bisa dicapai...
Dimanakah Dia?
Ketahuilah...
Melalui Nama-Nya saja untuk kehidupan zaman akhir ini...
Kita bisa mencapai-Nya...
Menuju sebuah Alam Yang Kekal...
Dimana Tuhan berada...
Karena Nama Tuhan mengandung energi dahsyat...
Yang Menyelamatkan...
Didalamnya...
Terdapat harapan, doa dan cinta...
Yang kekal...
Dimana aku ada didalam-Nya...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 13 September 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.

For our spirit... Never die.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun