Selamat membaca Sahabat Kompasianer dan Readers Terhormat!
Seorang pelajar menyelidiki kecanggihan komputer miliknya. Membuat terheran-heran. Seolah-olah kecanggihan komputer ini
identik dengan kecanggihan pikiran manusia. Dengan penuh selidik, setiap aplikasi komputer yang terinstall, dipahami
fungsi-fungsinya.
Dan memaknai, mengapa bacaan-bacaan favorit sang pelajar mempengaruhinya dalam pengaplikasian nilai-nilai
kehidupan. Tertulislah sebuah puisi, dalam lembaran kertas.
Pikiran aplikatif...
Terinstall sudah nilai-nilai...
Dalam pikiran diri...
Dari referensi-referensi...
Tersimpan dalam memori...
Yang menggerakan diri...
Untuk berfikir...
Berkreasi...
Berkalkulasi...
Berempati...
Memprediksi...
Dalam kehidupan sehari-hari...
Referensi yang diyakini...
Bacaan-bacaan terpilih...
Media visual menarik...
Nasihat membangkitkan diri...
Pengalaman hidup pribadi...
Menjadikan aplikasi...
Untuk diri...
Semakin aktif...
Berkontribusi...
Untuk Negeri aku mengabdi...
Dan masyarakat terkasih...
Kini sang pelajar paham. Tersingkap semua rahasia, kecanggihan-kecanggihan teknologi. Karena semakin canggih kehidupan,
selaras dengan kemajuan pikiran manusia. Menggambarkan peradaban, yang penuh daya intelektual dan kreativitas.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 9 September 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H