Selamat Siang sahabat kompasianer dan readers~ Hari ini maraton puisi hehehehe!
Selamat menikmati!
Seorang yang terpidana terlihat murung dibalik jeruji besi. Ia seakan menangisi segala perbuatnya. Lalu ia tuliskan kesahnya dalam lembaran kertas. Berpuisi di balik jeruji besi.
Terlihat semua perbuatnya di dunia...
Alasan demi alasan terucap oleh dia...
Namun risau tangis tiada canda ria...
Gelisah tindaknya kotor bak mafia...
Inikah balasnya atas tindak sia-sia?
Sudikah seluruh ampuni dia?
Derita nelangsa menghantuinya...
Ucap seluruh menghujam hatinya...
Resah durjana mengutukinya...
Jantung degup kian kencangnya...
Apakah dia sesali perbuatnya?
Niscaya Tuhan ampuni dirinya...
Asalkan kembali di jalan-Nya...
Harap cahaya Tuhan meneranginya. Ia berjanji untuk menjadi seorang yang berguna di masa mendatang.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 20 Agustus 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI