Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Makna: Tatapan Welas Asih

11 Agustus 2022   19:30 Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:31 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tatapan (Sumber: Freepik)

Selamat Malam Sahabat Kompasianer dan Reader~ Ingin membuat puisi makna kembali ah~

Kutatap seluruh manusia dengan kasih...
Tanpa membedakan apa yang di yakini terkasih...
Tanpa memandang apa status kedudukan terkasih...
Hanya kesadaran beliau yang membedakan pandangan diri...
Kesadaran hukum yang terpatri...
Kesadaran kemanusiaan yang terbhakti...
Kesadaran berketuhanan yang ditaati...
Semakin luhur kesadaran beliau, semakin tunduklah hati ini...

Namun ada yang paling kubenci...
Bukan Makhluk Tuhan yang kubenci...
Namun Pemikiran yang Tuhan benci...
Ucapnya yang Tuhan benci...
Tindakan yang Tuhan benci...
Kebiasaan yang Tuhan benci...
Karakter yang Tuhan benci...
Selama ada pada diri beliau yang kukasihi...
Izinkan aku mengingatkan beliau kembali...
Hati-hati tentang yang ada pada diri...

Walaupun demikian aku sangat idealis...
Tapi akupun rasa penuh cela diri ini...
Tugasku hanya menyadarkan yang terkasih...
Agar tak terjerembab pada hal yang paling dibenci...
Hingga ia mengutuk dan membenci diri sendiri...
Pada hari akhir yang tersurat dan terjadi...
Suatu saat nanti...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 11 Agustus 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never Die!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun