demokrasi dan yang satu menilai dikit-dikit demokrasi. Lantas kegalauan ini apa yah obatnya sahabat?
Saya mengamati akhir-akhir ini Masyarakat ramai dengan fenomena pemaksaan hijab. Menjadi kontroversi disatu pihak membela nilai-nilaiBagi saya sebagai seorang praktisi Kesadaran Berketuhanan yang universal selama bertahun-tahun. Saya merekomendasikan sebuah obat penawar akan segala kekisruhan dan kegalauan masyarakat yang terjadi.
Apakah itu?
Yaitu Demokrasi Berkesadaran.
Saya pernah menulisnya di link berikut:
Demokasi Berkesadaran dan Ideologi Spiritualisme
Demokrasi Berkesadaran memiliki dua pilar universal yang saya ambil dari Mutiara Hikmah Al-Quran (Islam) yakni:
- A’maalunaa walakum a’maalukum, artinya Bagi kami amalan kami, bagimu amalan mu. Terdapat pada Quran Surah Al-Baqarah ayat 139.
- Lakum dinukum waliyadin, artinya bagi kamu agama mu, bagi aku agama ku. Terdapat pada Quran Surah Al-Kafirun ayat 6.
Dua ayat Quran yang suci ini menunjukkan:
- Tidak ada paksaan untuk melaksanakan amalan apapun, semua bertanggungjawab atas amal perbuatannya sendiri di kemudian hari dihadapan Tuhan. Namun saudara seiman memiliki kewajibkan untuk saling mengingatkan dalam kebenaran seperti yang tercantum pada terjemah Al-Quran surat Al-Ashr.
- Tidak ada paksaan untuk memeluk agama apapun, semua bertanggungjawab atas keyakinannya. Selama ia patuh dan taat menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan dan Junjungannya dan menjauhi segala yang dilarang oleh Tuhan dan Junjungannya.
Dengan demikian dua pilar ini kokoh menopang kesadaran kemanusiaan, keagamaan, dan berketuhanan untuk menjalankan demokrasi yang semestinya. Tanpa ada paksaan juga tanpa ada kebebasan yang kebablasan mendobrak norma dan ketentuan beragama.
Semua disadari oleh rakyat seluruh, bahwa ada maksud mengapa Tuhan mengadakan dunia ini dipenuhi oleh segala amalan kebaikan yang termaktub dalam kitab suci, dan mengapa Tuhan mengadakan dunia ini dipenuhi oleh keragaman Agama dan Keyakinan. Itu semua karena kesadaran manusia dalam berkemanusiaan, berketaatan dan berketuhanan yang beragam.
Maka yang ditonjolkan dalam demokrasi berkesadaran adalah nilai-nilai kesadaran, dan demokrasi hanyalah sebagai fasilitas mewujudkan itu semua. Apabila demokrasi tidak mengarahkan masyarakat semakin berkesadaran, maka gagal-lah sebuah demokrasi.
Kita lihat sendiri. Demokrasi Liberal ala Paman Sam telah membuat Negerinya membusuk dari dalam. Degradasi moralitas merajalela, semua selalu diukur oleh materi, rasisme, intoleransi, maraknya perjudian dan investasi tak jelas asal usul serta transparansi untuk negeri lain yang mana rakyatnya menjadi korban, dan perilaku hedonis makin meraja dengan makin ugal-ugalannya pornoaksi dan pornografi yang bertebaran di setiap konten yang dibuat untuk disebarkan ke khalayak baik secara japri maupun website. Survey Gallup menunjukkannya bisa di akses rujukan dibawah.