puisi di pagi yang cerah ini ah~ Selamat Pagi sahabat kompasianer dan readers~ Mau bikin
Selamat menikmati!
Seorang murid berguru pada mursyid...
Anakku... apa yang kau pilih?
Kaya Harta atau Kaya Rasa yang menjadi kunci?
Sang murid berfikir berulang kali...
Apa yang mesti kupilih?
Apakah harta membawaku pada ambisi?
Atau rasa membawaku pada arti?
Setahun lamanya kemudian memilih...
Kaya rasa yang terpilih...
Mursyid memberinya linuwih...
Namun apa daya kini sang murid.
Hidup dipenuhi pilu dan pedih...
Sekian lama sang murid bersedih...
Haruskah ku kembali dan sesali?
Dan mengulang pilihan pada sang Mursyid?
Bertahun duka dan perih terlalui...
Murid memilih kaya harta kini tersaksi...
Menjadi arogan dan kikir?
Tak kupungkiri.
Ia tak bisa mengendalikan diri.
Namun kusadari.
Kaya rasa menguji.
Kesetiaan diri pada hati.
Pengalaman hidup yang permadi.
Kekayaan ini menjadikan ku berempati.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 7 Agustus 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... never die!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H