Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Neurosemantic: Proses Frame of Mind Bekerja

14 Juli 2022   11:00 Diperbarui: 16 Juli 2022   12:59 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Pagi Sahabat Kompasianer dan Readers~ Kali ini saya mau membahas mendalam seputar keilmuan Neurosemantic tentang Proses Frame of Mind bekerja~

Simak baik-baik yach~

Manusia dikaruniai potensi berfikir sebagai mana kata "Man" dalam tulisan kata Man-usia, Man diambil dari kata Mind yaitu Pikiran. Maka Manusia adalah makhluk yang memiliki pikiran untuk berkehidupan.

Melalui pendekatan ilmu Neurosemantic, pembaca diajak untuk mengeksplorasi sebuah fenomena yang ada di hadapan kita, salah satunya dalam memaknai bacaan artikel ini yang saya suguhkan melalui Frame of Mind yang digunakan.

Apa itu Frame of Mind? Yakni Bingkai Pikiran guna memaknai suatu fenomena berdasarkan sumber daya Pemikiran yang ia miliki dan kuasai.

Berikut rangkaian proses Frame of Mind bekerja:

  1. Eksplorasi Fenomena untuk mendapatkan informasi yang kemudian diolah pikiran kita
  2. Pikiran memproduksi Pemikiran dari hasil eksplorasi menggunakan panca inderanya
  3. Pemikiran terdiri dari berbagai komponen yang saling melengkapi dan menguatkan diantaranya: 
    • Memori 
    • Alasan 
    • Imajinasi 
    • Harapan 
    • Pemahaman 
    • Pengetahuan 
    • Konsep 
    • Aturan 
    • Kriteria 
    • Keputusan 
    • Izin 
    • Referensi 
    • Keyakinan 
    • Niat 
    • Makna 
    • Identitas 
    • Larangan 
    • Nilai-nilai
  4. Kemudian Lahirlah Frame of Mind untuk menggali sumber daya pemikiran (dari komponen sebelumnya) guna memaknai suatu fenomena
  5. Manusia memaknai Fenomena tersebut dengan ragam makna (baik Makna Positif atau Makna Negatif)

Ragam Frame of Mind diantaranya:

  1. Angelic Frame of Mind (Bingkai pikiran bersumber dari potensi Kebaikan Hati - yang membawa keberuntungan hidup)
    1. Frame of Justice (Bingkai pikiran keadilan) 
    2. Frame of Salvation (Bingkai pikiran keselamatan) 
    3. Frame of Support (Bingkai pikiran membantu) 
    4. Frame of Protection (Bingkai pikiran perlindungan) 
    5. Frame of Courage (Bingkai pikiran Semangat) 
    6. Frame of Charity (Bingkai pikiran beramal saleh)
    7. Frame of Giving (Bingkai pikiran memberi) 
    8. Frame of Trust (Bingkai pikiran kepercayaan) 
    9. Frame of Healing (Bingkai pikiran Penyembuhan) 
    10. Frame of Love (Bingkai pikiran cinta kasih - welas asih)
    11. dan lainnya.
  2. Humanist Frame of Mind (Bingkai pikiran bersumber dari potensi Kecerdikan dan Kecerdasan Akal - yang membantu keluar dari jalan buntu permasalahan)
    1. Frame of Creation (Bingkai pikiran berkreasi) 
    2. Frame of Knowledge (Bingkai pikiran pengetahuan) 
    3. Frame of Learning (Bingkai pikiran pembelajaran) 
    4. Frame of Doubt (Bingkai pikiran keraguan-skeptis) 
    5. Frame of Reflection (Bingkai pikiran refleksi diri) 
    6. Frame of Adventure (Bingkai pikiran bertualang)
    7. Frame of Humor (Bingkai pikiran humor)
    8. dan lainnya.
  3. Satanic Frame of Mind (Bingkai pikiran yang bersumber dari Hawa Nafsu dan Ego Palsu/Ego Badan Jasmani - yang banyak menyebabkan permasalahan hidup)
    1. Frame of Envy (Bingkai pikiran kedengkian) 
    2. Frame of Aggression (Bingkai pikiran untuk beragresi)
    3. Frame of Hatred (Bingkai pikiran Kemarahan berlandas benci)
    4. Frame of Terror (Bingkai pikiran Teror)
    5. Frame of Avenge (Bingkai pikiran membalas dendam)
    6. Frame of Bad Prejudice (Bingkai pikiran prasangka buruk)
    7. Frame of Embarrass (Bingkai pikiran mempermalukan)
    8. Frame of Crime (Bingkai pikiran aksi tindak kriminal)
    9. Frame of Hurting (Bingkai pikiran melukai)
    10. Frame of Harmful (Bingkai pikiran bagaimana cara merugikan sesama namun diri ini untung)
    11. dan lainnya.

Sebagai Contoh pengaplikasian Frame of Mind Bekerja.

Saya sedang memaknai gambar ini (Sumber: Freepik)
Saya sedang memaknai gambar ini (Sumber: Freepik)

Saya memaknai fenomena foto diatas dengan Frame of Mind: Frame of Trust

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun