Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Makna: Pesan Cinta dari Diriku di Masa Depan

13 Juli 2022   05:30 Diperbarui: 13 Juli 2022   05:45 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat berjumpa kembali sahabat Kompasianer dan Readers~ Kita ketemu lagi dech heheheheh~

Izinkan saya membuat puisi.

Apakah perlu sebuah tissue untuk menemani hidung anda? Boleh-boleh saja dipersiapkan!

Mode Puisi: Puisi Makna
Judul Puisi: Pesan Cinta dari Diriku di Masa Depan

***

Wahai diriku di masa kini!
Kau tengah berjuang untukku di masa depanmu jua...
Tahukah engkau apa citamu yang membuatku demikian?
Kini aku tengah menikmati buah perjuanganmu dalam kedamaian.

Aku melihatmu kini sedang letih...
Tetes air mata membuatmu semakin kuat dan tegar...
Aku menerimamu di masa lampau dengan senyuman...
Kita telah melewati masa-masa sulit itu kawan!

Janganlah menyerah dengan segala rintang menghadang!
Aku kan sampaikan pesan cinta untukmu yang tabah.
Siapkan pena, dengarkanlah pesan cintaku sahabat!

***

Diriku kemudian mengambil pena dan kertas. Merefleksikan masa lampau, menikmati masa kini, dan memandang masa depan penuh semangat. 

Ada pesan yang disampaikan dari Diriku di masa depan yang telah berpulang kepangkuan Yang Maha Kuasa dengan penuh kedamaian. Berikutlah pesannya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun