Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kualitas Pikiran Menentukan Kualitas Alam Kehidupan Setelah Kematian (Episode 2)

18 Juni 2022   04:00 Diperbarui: 18 Juni 2022   04:31 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini adalah kelanjutan Episode Sebelumnya di tulisan Kualitas Pikiran Menentukan Kualitas Alam Kehidupan Setelah Kematian (Episode 1). 

Ada Basic Pemahaman Tulisan ini yang pernah saya tulis sebelumnya. Sangat diperkenankan untuk membacanya sebelum melanjutkan:

Link: Manfaat Mempelajari Pengetahuan Triangle Meta (Episode 3) - Faktor Pendorong dan Pencegahan Parameter Minus Kesadaran dan Kebijaksanaan

Disaat kondisi Pikiran dikuasai oleh dampak dari Karma Buruk, dimana pikiran manusia dipenuhi oleh pengalaman hidup menyakiti sesama hidupnya dari kualitas menyakiti yang terendah hingga paling fatal. Maka hukuman Tuhan diberikan padanya sebagai bentuk peringatan padanya agar dikehidupan berikutnya setelah masa hukuman, tersimpan rasa "trauma" untuk mengulangi perbuatan tersebut. 

Tapi tidak menutup kemungkinan manusia malah makin terdegradasi kualitas pikirannya dan malah semakin brutal dan mengerikan dalam menjalani hidupnya, karena sisa-sisa karma buruk yang melekat pada dirinya seperti ketidakadilan hidup yang menimpa pada dirinya, yang malah membuatnya semakin tidak sadar akan dirinya sendiri.

Disinilah peran kesadaran manusia sangat dibutuhkan. Bahwa perbuatan buruk yang diperbuat kepada sesamanya, hanya akan kembali kepada dirinya sendiri, bisa dirasakan setelah hari itu juga, atau di tangguhkan di kehidupan berikutnya setelah kematian. 

Berbuat buruk kepada sesama hanya akan membuat diri manusia menjadi makhluk yang paling merugi. Segala sesuatu yang buruk, hanya akan membuat keburukan-keburukan lainnya hadir.

Kualitas Pikiran yang buruk lahir karena perbuatan yang buruk. Pengalaman yang membuat keburukan pada sesama yang terekam oleh pikiran. Hanya akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang dipenuhi oleh penderitaan dan kesengsaraan.

Berikut Adalah Planet Bawah di bawah Planet Bumi tempat seorang yang berkarma buruk merasakan penderitaan akibat perbuatan buruknya yang dilakukan semasa masih hidup di bumi berdasarkan filsafat Veda:

***WARNING - Ada rasa ngeri dan kurang nyaman ketika membaca tulisan dibawah***

  1. Low Planet -1
    • Ruh terkurung dalam badan kasar yang mirip manusia, namun tak ada cekungan di bawah hidungnya. Ruh yang terukung dalam jenis kehidupan ini, terjebak dengan keseragaman kehidupan yang minim kesadaran. Sehingga kecenderungan sesama makhluk alam ini saling menyakiti melalui ucapannya. 
    • Ini disebabkan semasa hidup di alam dunia, manusia tidak bisa menjaga lisannya yang membuat sesamanya tersakiti akibat ucapannya. 
    • Namun masih ada harapan di alam ini untuk keluar dari penderitaan karena ada Dharma atau Sistem Keagamaan yang mengangkat manusia dimurnikan kesadarannya untuk dilahirkan kembali ke alam dunia, untuk kembali kepangkuan Yang Maha Kuasa.
  2. Low Planet -2
    • Ruh terkurung dalam badan kasar yang kurang sempurna bagian tubuhnya, ada pun sempurna namun mengerikan untuk dilihat. Sehingga makhluk yang tinggal di alam ini merasakan perasaan gelisah dan ketakutan melihat sesama hidupnya, rasa kengerian-kengerian visualisasi dan pendengaran seringkali menyiksa inderawi. 
    • Ini disebabkan semasa hidup di alam dunia, manusia senang mengumbar amarahnya seperti mengucapkan perkataan kasar, menggertak dan perbuatan kemarahan lainnya.
    • Sulit untuk keluar dari alam kehidupan planet bawah ini, perlu ada kesadaran yang dibantu makhluk suci yang hadir memberikan keselamatan untuk ruh yang terjebak dalam kehidupan mengerikan ini.
  3. Low Planet -3
    • Ruh terkurung dalam badan kasar mirip manusia namun sangat kurus dan ramping, ada juga yang gemuk dan gempal tak enak dipandang. Kehidupan makhluk alam ini sangat hedonis, semua makhluk seragam ketidaksadarannya, menghabiskan waktu untuk melampiaskan syahwat pemuasan inderawi semaksimal-maksimalnya.
    • Ini disebabkan semasa hidup di alam dunia, manusia melakukan hal-hal yang melecehkan lawan jenis atau mengumbar syahwat kepada sesama hidupnya secara tidak sah dan tak layak yang dilakukan berulang-ulang semasa hidupnya, seperti gemar mendatangi tempat prostitusi, melakukan perzinahan dan lainnya.
    • Sangat sulit untuk keluar dari alam kehidupan planet bawah ini, karena kecenderungan abai yang sangat melekat dibandingkan untuk menyadari ada kehidupan yang penuh kebaikan di alam luar sana.
    • Kontradiksi dengan Alam/Planet +3. Dimana kehidupan Planet +3 itu penuh sifat kenikmatan sensual yang membahagiakan dan memuaskan, sementara kehidupan alam/planet bawah ini penuh penderitaan sensualitas yang membuat gelisah dan tidak nyaman tiada hentinya.
  4. Dark Planet -4
    • Ruh terkurung dalam badan kasar siluman, ada yang berbentuk dan berparas sangat indah, hingga yang paling mengerikan. Kehidupan alam ini sangatlah manipulatif seluruhnya. Tidak ada kesenangan hidup selain menyerang sesamanya yang diawali oleh pikatan (charming) yang kemudian mengeksploitasi habis-habisan sesamanya hingga semuanya menderita dan sengsara karena terjebak dalam kondisi mental negatif yang seragam.
    • Ini disebabkan semasa hidup di alam dunia, ia melakukan perjanjian dengan makhluk planet alam bawah diatas yakni para siluman untuk memanipulasi pikiran manusia, sehingga dianggapnya diri dia begitu kharismatik padahal daya pikat (charming) dari sang siluman yang mendampingi seorang tersebut. Sehingga seorang tersebut terjebak dalam kondisi mental yang manipulatif, senang bermain-main dengan manipulasi pikiran, ideologi, keyakinan dan lainnya yang membuat manusia kehilangan kesadaran hingga dipenuhi kemarahan.
    • Sulit untuk keluar dari alam ini karena semua makhluk yang hidup sibuk bermain-main dengan kemampuan manipulatif guna menjadi penguasa terhebat di alam ini. Kecuali ada makhluk suci yang rela hadir di planet ini menjadi yang terkuat dan memurnikan kesadaran para siluman ini, untuk dilahirkan ke bumi membawa pesan kesadaran yang mesti dimiliki manusia sebagai misinya kelak saat dilahirkan di alam dunia.
    • Kontradiksi dengan Alam/Planet +4. Dimana kehidupan Planet +4 itu penuh sifat welas asih, sementara kehidupan alam/planet bawah ini penuh kepalsuan yang menjebak, menyangka kasih sayang ternyata eksploitasi semata.
  5. Dark Planet -5
    • Ruh terkurung dalam badan kasar mengerikan seperti rakshasa, ada yang berbulu tajam, dan adapula yang tak berbulu. Makhluk di alam ini semua berkekuatan sakti dan memiliki kemampuan sihir yang bervariasi. Tidak ada yang paling menyenangkan di alam ini selain menjadi yang terkuat saling menyakiti dan membinasakan melalui kemampuan sihirnya. Walaupun ada makhluk yang binasa karena kekuatan sihir, badannya kembali pulih dari kerusakan dan kembali menyerang penyerangnya dengan penuh rasa dendam. Peperangan tiada henti di alam ini.
    • Ini disebabkan semasa hidup di dunia seorang tersebut menyimpan dendam yang kemudian dilampiaskan semaksimal mungkin dengan kekuatan sihir ilmu hitam untuk menyakiti seorang targetnya. Maka dari itu barangsiapa yang memiliki kemampuan sihir ilmu hitam seperti santet, teluh dengan tujuan buruk menyakiti fisik seseorang hingga berujung kematian. Ia berpotensi besar dilahirkan di planet mengerikan ini.
    • Sangat sulit keluar dari planet ini, karena semua sibuk dalam sifat saling menyakiti yang tak pernah puas. Akibatnya sekalipun ada makhluk suci yang hadir menyelamatkan makhluk planet ini, hanya yang paling lemah lah yang bersedia dimurnikan kesadarannya, karena memang ia menyerahkan diri pada kebaikan, dibanding sesamanya yang memiliki kekuatan hebat.
    • Kontradiksi dengan Alam/Planet +5 (Jannah). Dimana kehidupan Jannah itu saling memberikan manfaat, sementara kehidupan alam/planet bawah ini saling merugikan sesamanya.
  6. Dark Planet -6
    • Ruh terkurung dalam badan kasar menyerupai gumpalan awan, namun memiliki wajah, layaknya lelembut. Kehidupan yang mengerikan terjadi di alam ini karena sesamanya saling menyerap energi kehidupan, sehingga timbul persaingan siapa yang paling kuat penyerapan energinya maka ia yang dapat menguasai dan merajai sesamanya. Tidak ada kebahagiaan sama sekali di planet ini semuanya menderita, karena terjadi pergantian yang paling kuat di kehidupan ini.
    • Ini disebabkan semasa hidup di dunia seorang tersebut melakukan propaganda besar-besaran yang mempengaruhi kejiwaan/psikis seseorang sehingga terjadi kejadian divide et impera, yang mengakibatkan korban jiwa yang begitu banyak karena seluruhnya dikuasai kemarahan. Manusia-manusia haus darah yang benci perdamaian dan sangat menyenangi konflik berpotensi besar hidup di kengerian planet bawah ini.
    • Ada setitik harapan, makhluk planet ini mendambakan kehadiran makhluk suci yang rela menyelamatkan mereka dari penderitaan yang berkepanjangan ini, karena sangat begitu lama penderitaan dan kesengsaraan yang mereka rasakan.
    • Kontradiksi dengan Alam/Planet +6. Dimana kehidupan Planet +6 itu saling menggunakan kecerdikannya untuk mengembangkan pengetahuan demi keselamatan dan keuntungan hidup. Sementara kehidupan alam/planet bawah ini saling menggunakan kecerdikannya untuk saling menghancurkan sesamanya penuh propaganda.
  7. Dark Planet -7
    • Ruh terkurung dalam badan kasar seperti binatang liar yang perkasa. Mereka semua ganas dan penuh kekerasan yang tiada henti. Semua kehidupan dihabiskan dengan saling menyerang dan menghabisi. Hukum Rimba di alam ini mutlak berlaku.
    • Ini disebabkan semasa hidup di dunia seorang tersebut gemar melakukan tindak premanisme yang melukai fisik dan psikis sesamanya demi pemuasan materi.
    • Tidak ada harapan untuk keluar di alam ini. Karena kesadarannya lenyap bagaikan binatang yang saling adu kuat.
    • Kontradiksi dengan Alam/Planet +7. Dimana kehidupan Planet +7 itu merupakan tempat para Administrator yang mulia. Sementara kehidupan alam/planet bawah ini merupakan tempat Bencana itu hadir memporakporandakan kehidupan negara yang diatur oleh para Administrator.
  8. Hell Planet -8
    • Ruh terkurung dalam badan kasar yang layak untuk disiksa setiap waktu oleh para penyiksa yang diutus otoritas malaikat yang bertugas menghakimi roh-roh jahat. Layaknya siksa kubur dalam ajaran Islam. Tiada hari tanpa istirahat sedikitpun, semuanya yang dihakimi disiksa selamanya di alam ini sampai masa hukuman habis. 
    • Ini diakibatkan seringkali manusia menyiksa makhluk lemah tak berdaya dan tak berdosa hingga tersiksa bahkan mati. Seperti menyiksa burung-burung lemah yang tidak berdosa, hingga dalam keadaan tersiksa. Juga menyiksa manusia lainnya yang tidak berdosa dan benar-benar dalam keadaan lemah tak berdaya.
    • Orang-orang yang dilahirkan di alam ini sudah melakukan perbuatan dosa yang amat dibenci Tuhan.

Demikian ulasan tema tulisan ini. Sehebat apapun kengerian hukuman atas perbuatan dosa yang dilakukan manusia. Ingatlah Tuhan sungguh Maha Pengampun, selama ada itikad untuk membuka lembaran baru, bertaubat penuh kesungguhan hati. Dan yang paling utama... memohon maaf dan memberikan pergantian yang pantas, kepada orang-orang yang pernah kita lukai perasaannya bahkan jiwa raganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun