Alam Material adalah alam penuh kecemasan, sebaliknya Alam Ruhani adalah alam tanpa Rasa Cemas.
Alam Material terbentuk oleh Energi Eksternal Tuhan yang terus menerus mengalami perputaran siklus perubahan sehingga energi yang membentuk kehidupan di alam material tidaklah kekal. Seperti contoh ada saatnya planet yang sudah tua usianya, dan seluruh makhluknya dipenuhi oleh sifat jahat dan amoral, tidak ada sifat kebaikan sedikitpun tersisa. Maka planet tersebut dilebur (mengalami kehancuran alam atau kiamat) oleh Tuhan Yang Maha Perkasa.
Baca Juga: Advance Knowledge: Mengenal Potensi Diri melalui Meta-Potency
Baca Juga: Konsep Multiverse: Antara Film Pemikiran Barat dan Sastra Kitab Suci Timur
Contoh lain ketidak-kekalan kehidupan di alam material ditandai oleh kelahiran makhluk hidup yang mengalami pertumbuhan hingga penuaan yang merupakan kemerosotan fisik, lalu diakhiri kematian. Itulah ciri penderitaan fana alam material.
Mengapa Alam material disebut alam penuh kecemasan? Karena setiap yang berjiwa termasuk manusia mengalami berbagai macam penderitaan seperti kelaparan, derita wabah penyakit, kecelakaan yang merusak badan, usia tua ditandai penurunan fungsi tubuh, serangan makhluk ganas, serangan musuh dan makhluk jahat (baik serangan fisik maupun psikis), perpisahan selamanya diputaran hidup sekarang dengan orang yang dicintainya, kengerian bencana alam, dan juga kematian.
Berbeda halnya dengan Alam Ruhani yang terbentuk oleh Energi Internal Tuhan, dimana makhluk yang tinggal didalamnya merasakan kedamaian yang kekal, kebahagiaan sejati, tanpa harus mengalami penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup di alam material. Semuanya dalam keadaan muda dan fresh. Badan yang dimiliki oleh Makhluk Alam Ruhani terbentuk dari Energi Internal Tuhan yang kekal, berbeda dengan badan makhluk alam material yang terbentuk dari Energi Eksternal Tuhan yang fana.
Tidak ada ancaman-ancaman seperti yang dirasakan makhluk hidup alam material. Karena seluruh makhluk yang tinggal di alam ruhani seluruhnya dalam lindungan kekal Tuhan Yang Maha Esa.
Perbedaan kualitas tubuh yang dimiliki oleh alam material dan alam ruhani antara lain:
- Jika Makhluk Alam Material mengalami kelahiran, pertumbuhan tubuh, penuaan, dan diakhiri kematian. Maka Makhluk Alam Ruhani tidak mengalami siklus perputaran kehidupan yang dialami Makhluk Alam Material. Melainkan dalam keadaan muda selamanya dan kekal abadi, juga tidak mengalami penderitaan badan seperti penyakit, kecelakaan yang merusak tubuh dan lainnya yang bersifat derita badan.
- Makhluk Alam Material terutama kehidupan manusia modern saat ini, terjebak pada satu badan tetap (terjebak pada gender tertentu, terjebak pada kecacatan tubuh jika bernasib malang dan lainnya dimana ruh terjebak pada badan yang tidak bisa diubah kodratnya contoh: memiliki DNA-nya sendiri), sementara Makhluk Alam Ruhani memiliki kemampuan tidak terbatas untuk bertransformasi gender, merubah bentuk tubuh menjadi lebih indah dan menawan, dan kemampuan sakti lainnya diluar nalar logika pemikiran manusia modern saat ini.
- Makhluk Alam Material hanya menikmati kenikmatan di alam material seperti kenikmatan dunia bersifat sensual yang sebentar dan sementara. Sementara Makhluk Alam Ruhani menikmati kenikmatan alam ruhani yang bersifat sensual tanpa batas waktu dan bersifat kekal, sesuai keinginan.
- Makhluk Alam Material menganggap menikmati adalah kebahagiaan tertinggi walau itu bersifat sementara. Namun Makhluk Alam Ruhani menganggap melayani Tuhan Yang Maha Esa secara realitas dan dapat dirasakan kehadiran-Nya adalah kebahagiaan tertinggi yang kekal.
Lantas menurut kita manakah yang lebih menyenangkan? Kehidupan alam material-kah atau kehidupan alam ruhani-kah?
Jika ingin berpulang ke Alam Ruhani dimana Tuhan berada dengan segala kesenangan hidup yang kekal. Temukanlah identitas diri kita yang sesungguhnya yang kekal abadi (kata kuncinya pahami tentang Ruh). Dan berupaya agar dapat melepaskan diri dari ikatan kepuasan badan material yang penuh derita dengan berjuang dalam sifat kebaikan yang tulus dan dalam sifat kebenaran dengan penuh kesabaran dan konsisten.