Siapa yang menabur, ia yang menuai adalah ungkapan filosofis kehidupan yang merupakan perumpamaan niat manusia yang disamakan dengan benih pepohonan yang kelak di tanam.
Sebagaimana saya yang berdarah suku sunda seringkali berujar.
"Melak binih cabe, jadi cabe"
"Melak binih bonteng, jadi bonteng"
"Melak binih jahe, jadi jahe"
"Melak binih pare, jadi pare"
"Moal matak pahili"
Artinya:
"Menanam benih cabai, jadilah cabai"
"Menanam benih mentimun, jadilah mentimun"
"Menanam benih jahe, jadilah jahe"