Pada umumnya orang-orang ingin dihargai dan dihormati. Namun apa artinya jika kita tak mau menghargai dan menghormati sesama, hanya tuju ingin dihargai dan dihormati sahaja.
Law of Reflection, atau hukum refleksi. Segala apa yang kita ucap dan perbuat kepada sesama akan kembali juga pada diri kita sendiri.
Rian sering memperhatikan seorang yang asal bisara tanpa berdasar ilmu yang benar, dampaknya ia dihantui perasaan cemas, gelisah dan bersalah. Apalagi seorang yang mengumbar amarahnya hanya demi materi dan kenikmatan, hidupnya menjadi tidak tenang.
Kita lihat sendiri orang orang yang melakukan kesalahan di media sosial melalui jari-jemarinya, ungkapan hoax, caci maki, ujaran kebencian yang ia tinggalkan jejaknya di dunia maya. Membuatnya penuh penderitaan dan sesal dibalik jeruji besi karena dampak destruktif yang ditimbulkannya.
Namun sangat berbeda dengan seorang yang selalu menebar ungkapan kasih, derma kebaikan ucapan, derma doa yang tulus, hidupnya menjadi tenang dan damai. Interaksi yang diberikan selalu membuat sesamanya menjadi penuh dalam kehangatan hati.
Segala apa yang kau ucap dan perbuat, pasti akan memantul kepada diri kita semua, bisa setara kualitasnya, bahkan berlipat-lipat kualitasnya, inilah efek dari kegiatan yang berpahala yang kita perbuat.
Dibulan suci Ramadhan ini, mari kita gemar menebar ucap kebaikan yang indah kepada sesama, dan menebar derma perbuatan yang penuh kebermanfaatan, juga menebar pengetahuan penuh manfaat dan ungkapan inspiratif yang membangun karakter bangsa. Nanti kita sendiri yang menuai benih yang kita tanam.
Perlakukanlah sesama sebagaimana sesama itu sebaiknya diperlakukan, bukan memperlakukan sesama sebagaimana engkau ingin diperlakukan. Jika tidak demikian, komunikasi kita menjadi "jaka sembung" dan membuat sesama kita menjadi risih.
Semisalnya karena kita ingin dipuji dan dihormati, kita memberikan sanjungan berlebihan kepada sesama kita. Malah membuat sesama kita menjadi risih karena tidak suka disanjung berlebihan didepan umum.
Dari Abu Musa R.A: "Baginda Rasululllah S.A.W. mendengar seorang laki-laki memuji laki-laki lain dan berlebihan dalam pujiannya, Beliau bersabda: "Kamu membinasakannya dan memotong punggung orang itu."
Hadits ini benar adanya, terkadang pujian atau sanjungan berlebihan bisa meningkatkan rasa arogan seseorang, dan membuatnya tidak mau menerima kritik karena merasa hebat atas dasar pujian dan sanjungan berlebihan tersebut. Akibatnya pujian berlebihan itu membuat yang menerimanya menjadi seperti yang dikisahkan dalam al-hadits diatas.