Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Tipe Orang Bertanya: Real Question atau Pseudo Question?

13 April 2022   10:30 Diperbarui: 29 April 2022   16:04 3993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semasa kuliah di perguruan tinggi, hampir seluruh kegiatan belajar dipenuhi Presentasi. Sebagai upaya pelatihan kelak menghadapi Seminar yang diadakan para akademisi. 

Namun banyak pertanyaan yang terlontar kepada saya selaku narasumber/pembicara saat kegiatan Presentasi, kok pertanyaannya seperti mau menjatuhkan saya? seperti untuk mengetes kemampuan penguasaan materi saya? bahkan pertanyaan menyudutkan dalam nuansa politis. Bukannya bertanya karena benar-benar tidak tahu atau ingin tahu jawaban yang bermanfaat. 

Sang penanya dari kalangan mahasiswa seringkali malah bertanya karena ingin disebut pintar dan berwawasan. Seringkali mereka bertanya, kemudian mendebat jawaban saya, yang akhirnya dijawab lagi oleh versi jawaban mereka sendiri. 

Sering berkata dalam nurani, "Lho kalau udah tahu jawabannya, kok bertanya-nya seperti itu?".

Saya mengikuti pembelajaran bersama Para Trainer Kawakan keilmuan Meta, yang mengklasifikasikan ada 6 Tipe Orang Bertanya, yaitu:

  1. Real Question, Pertanyaan yang diajukan benar-benar membutuhkan jawaban. Untuk melengkapi pengetahuannya, menuntaskan keraguannya, demi melengkapi konsep atas perbandingan wawasan.
  2. Pertanyaan yang boleh jadi ia tak butuhkan, bahkan ia tahu sendiri jawabannya, namun niatnya baik dan menyelamatkan. Menyelamatkan suasana diskusi, menyelamatkan sang pembicara, menyelamatkan audience. Dengan harapan jawabannya dibutuhkan audience, namun belum tentu jawabannya dibutuhkan audience. Bisa juga pertanyaan yang mau diajukan, itu titipan teman, karena malu bertanya. 
  3. Pertanyaan hanya ditujukan sebagai pembenaran atas wawasan sang penanya, demi memperkuat pendapatnya.
  4. Pertanyaan untuk memberikan impresi pada pembicara dan audience, biasanya pake prolog dulu sebelum bertanya. Tujuannya untuk membangun image penanya.
  5. Pertanyaan untuk menguji pembicara, entah karena ego, atau posisi bersebrangan dengan pembicara, tujuannya biar pembicara gelagapan.
  6. Pertanyaan menggiring untuk opini tertentu untuk kepentingan tertentu si penanya. Bermuatan Politis. 

Pertanyaan jenis pertama merupakan Real Question. Pertanyaan jenis kedua bisa jadi Real-Question, bisa jadi tidak. Dan pertanyaan ketiga hingga terakhir merupakan Pseudo Question atau Pertanyaan Palsu.

Jadi pertanyaan tipe apa yang biasa anda tanyakan pada lawan bicara anda? Jawab saja di hati nurani pribadi.

Semoga bermanfaat, dan menjadi parameter dalam bertanya.

Tertanda.
Rian.
13 April 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun