Semasa kuliah di perguruan tinggi, hampir seluruh kegiatan belajar dipenuhi Presentasi. Sebagai upaya pelatihan kelak menghadapi Seminar yang diadakan para akademisi.
Namun banyak pertanyaan yang terlontar kepada saya selaku narasumber/pembicara saat kegiatan Presentasi, kok pertanyaannya seperti mau menjatuhkan saya? seperti untuk mengetes kemampuan penguasaan materi saya? bahkan pertanyaan menyudutkan dalam nuansa politis. Bukannya bertanya karena benar-benar tidak tahu atau ingin tahu jawaban yang bermanfaat.
Sang penanya dari kalangan mahasiswa seringkali malah bertanya karena ingin disebut pintar dan berwawasan. Seringkali mereka bertanya, kemudian mendebat jawaban saya, yang akhirnya dijawab lagi oleh versi jawaban mereka sendiri.
Sering berkata dalam nurani, "Lho kalau udah tahu jawabannya, kok bertanya-nya seperti itu?".
Saya mengikuti pembelajaran bersama Para Trainer Kawakan keilmuan Meta, yang mengklasifikasikan ada 6 Tipe Orang Bertanya, yaitu:
- Real Question, Pertanyaan yang diajukan benar-benar membutuhkan jawaban. Untuk melengkapi pengetahuannya, menuntaskan keraguannya, demi melengkapi konsep atas perbandingan wawasan.
- Pertanyaan yang boleh jadi ia tak butuhkan, bahkan ia tahu sendiri jawabannya, namun niatnya baik dan menyelamatkan. Menyelamatkan suasana diskusi, menyelamatkan sang pembicara, menyelamatkan audience. Dengan harapan jawabannya dibutuhkan audience, namun belum tentu jawabannya dibutuhkan audience. Bisa juga pertanyaan yang mau diajukan, itu titipan teman, karena malu bertanya.
- Pertanyaan hanya ditujukan sebagai pembenaran atas wawasan sang penanya, demi memperkuat pendapatnya.
- Pertanyaan untuk memberikan impresi pada pembicara dan audience, biasanya pake prolog dulu sebelum bertanya. Tujuannya untuk membangun image penanya.
- Pertanyaan untuk menguji pembicara, entah karena ego, atau posisi bersebrangan dengan pembicara, tujuannya biar pembicara gelagapan.
- Pertanyaan menggiring untuk opini tertentu untuk kepentingan tertentu si penanya. Bermuatan Politis.
Pertanyaan jenis pertama merupakan Real Question. Pertanyaan jenis kedua bisa jadi Real-Question, bisa jadi tidak. Dan pertanyaan ketiga hingga terakhir merupakan Pseudo Question atau Pertanyaan Palsu.
Jadi pertanyaan tipe apa yang biasa anda tanyakan pada lawan bicara anda? Jawab saja di hati nurani pribadi.
Semoga bermanfaat, dan menjadi parameter dalam bertanya.
Tertanda.
Rian.
13 April 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H