Lha ini malah sibuk menggali kuburan orang yang ia dengki. Maaf mas/mbak! Tanahnya sudah amblas! Ya repot, jadinya kan gali kuburan untuk diri sendiri.
Karena di era disrupsi ini, Rian amati seorang jatuh bukan karena diserang lawannya. Tapi jatuh karena melakukan "Blunder" yang disebabkan kesalahan dirinya sendiri. Sudah banyak yang berjatuhan karena blunder ini, baik yang terjerat pasal-pasal dalam permasalahan komunikasi publik, money laundering, judgemental preach, dan blunder-blunder lainnya.
Sudah saatnya Akademisi merevisi pemikirannya untuk mampu mengendalikan pikiran yang sebelumnya dikuasai pemikiran-pemikiran yang tidak relevan, menjadi diisi dengan pemikiran-pemikiran yang sangat relevan dengan kebutuhan situasi, kondisi, dan tuntutan perubahan zaman.
Siapa yang tidak melakukan kontribusi yang bersifat "Call to Action" dan "Mutual Interest" mau tidak mau suka tidak suka, ia sedang menghabiskan waktu dan tenaganya dalam sebuah lembah jurang kesia-siaan. Jangan menyesal diakhir karena terlambat diawal, Penyesalan selalu datang diakhir, kalau yang diawal itu ya pendaftaran.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Salam hormat.
Rian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H