Selamat berjumpa sobat kompasiana! Terima kasih sudah setia bergabung dalam bacaan konten pengetahuan Triangle Meta yang Rian kembangkan seorang diri dibawah bimbingan para Guru Kerohanian yang bonafide.
Sebelumnya di Partisi Triangle TM yang dimulai Partisi Dasar, Mengenal Potensi Kemahakuasaan Tuhan, Sususnan Alam Semesta Material dan Angkasa Rohani berdasarkan Sifatnya hingga Pengetahuan tentang Ruh/Jiwa/Atman dan Potensinya kita menjadi mulai melihat apa potensi diri kita sebagai Jiwa dan tantangan serta peluang yang dimiliki.
Pada episode kali ini Rian ingin berbagi manfaat belajar Pengetahuan TM tentang bagiamana mengukur parameter level kesadaran dan kebijaksanaan manusia yang berdasar susunan planet alam material hingga angkasa rohani sebagai berikut:
----
10+ Level kesadaran tertinggi manusia di puncak angkasa rohani. Bisa dicapai dengan kisah kehidupan yang menggelora penuh perjuangan mengharukan dan menyebabkan meneteskan air mata di setiap episode kehidupan yang tertulis teruntuk makhluk alam semesta material yang membaca, menyimak kisah kehidupan yang tidak bisa dengan mudah untuk dicapai manusia biasa, karena memang benar-benar sudah mendapat restu suci dari Administrator Alam Angkasa Rohani tertinggi. Level Kebijaksanaan dalam memaknai dan memahami hidup dan kehidupan di level terpuncak dan sempurna, personalitas jiwa yang memukau setiap pandangan dan pendengaran umat manusia tanpa diskriminasi, siapa yang memandang dan mendengar kisahnya seketika jatuh cinta dan terpukau jatuh hati padanya, begitu pula yang dirasakan Tuhan Yang Maha Perkasa yang menganggap sang jiwa di level ini amat dicintai-Nya.
9+ Mendekati Level Kesadaran tertinggi manusia, dan memiliki kualitas kesadaran yang mendekati kisah hidup yang tertinggi. Level Kebijaksanaan yang mendekati sempurna, dimana diakui oleh administrator salah satu Planet Angkasa Rohani yang berada diluar Planet Tertinggi angkasa Rohani. Personalitas yang memukau dan menarik untuk disimak.
8+ Manusia yang Berkesadaran yang sangat tinggi. Berada di perbatasan antara alam rohani dan alam material. Melalui kebijaksanaannya. Sang Jiwa di alam ini belajar dalam pelayanan berbhakti kepada administrator perbatasan dua alam ini. Kisah hidup sang jiwa bisa ditiru oleh manusia pada umumnya di muka bumi dan mendunia (planet atas langit ke-1). Kebijaksanaannya lebih tinggi dari penghuni planet alam material tertinggi. Personalitas yang mengharukan kisahnya untuk disimak.
----
7+ Manusia yang Berkesadaran yang Tinggi. Kisah hidupnya sangat menginspirasi karena ketabahan dan kekuatan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kebijaksanaannya dikategorikan tinggi. Kisahnya menginspirasi hampir seluruh manusia dalam suatu negara.
6+ Manusia yang berkesadaran kosmik. Manusia yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari dunia alam semesta material, rumus-rumus metafisik, rumus-rumus kesemestaan. Sangat menginspirasi untuk menjadi sang pembelajar abadi yang penuh kebijaksanaan.
5+ Manusia yang berkesadaran cukup tinggi. Kisah hidupnya menginspirasi, dan mulai dicintai sebagian banyak orang (dalam lingkup ukuran suatu negara). Level kebijaksanaan yang cukup tinggi dan mulai menguasai pengetahuan yang bersifat rohani/spiritual murni yang fokus membentuk personalitas yang mulia dan pengetahuan bermanfaat dunia akhirat.
4+ Manusia yang mulai berkesadaran memenuhi standar minimum. Artinya perbatasan dan pembeda manusia sudah memasuki alam sadar murni atau tidak. Level kebijaksanaan yang memenuhi standar minimum. Personalitas jiwa yang terkenang oleh sebagian kecil orang dalam lingkup negara. Baru memahami pengetahuan rohani di masa-masa dewasa yang senja.
3+ Manusia yang berkesadaran murni sangat minim. Baru mengenal pengetahuan rohani/spiritual hampir menjelang kematiannya. Personalitas yang dipenuhi karma baik dan penuh kesalehan. Kebijaksanaannya yang dinilai berkualifikasi dibawah standar minimum, yang mana baru menyadari hakikat hidup saat kematian mulai menghampiri. Maka semasa hidup sebelum menjelang kematian dipenuhi peperangan dan pertempuran bathin yang penuh suka maupun duka. Dikenang oleh sebagian kecil kelompok manusia dalam skala negara.
2+ Manusia yang sedang terikat oleh mode sifat alam kebaikan atau dalam kendalinya sepenuhnya. Tidak berkesadaran. Kebijaksanaannya cenderung goyah oleh hasrat pemenuhan kenikmatan inderawi. Terjebak dengan masalah kesehatan. Namun karena diikat sifat alam kebaikan, maka seluruh hidupnya didedikasikan untuk berbuat penuh kebaikan dan berbagi yang dimilikinya (materi baik berupa harta atau pemenuhan kebutuhan hidup, imateri seperti pengetahuan, dan pengalaman) kepada sesama hidup tanpa membeda-bedakan. Dikenang oleh seluruh manusia dalam suatu kelompok masyarakat.
1+ Manusia yang terikat oleh mode sifat alam kebaikan dan nafsu sepenuhnya, kadang sadar kadang tidak. Kadang mau berbagi kadang egois. Dibingungkan dengan arti ketulusan dan arti kepamrihan, karena diikat dengan keinginan-keinginan duniawi. Terkadang senang berbagi, terkadang pelit. Sangat sedikit kebijaksanaannya karena kadang muncul dan kadang tidak muncul. Jiwa yang labil.
0 Manusia yang ambisius karena diikiat oleh sifat alam nafsu, kesadarannya mulai lenyap. Condong senang hal yang berbau kekuasaan dan kekuatan. Kebijaksanaannya nol.
1- Manusia yang sudah abai dengan kesadaran. Kebijaksanaannya minus karena mulai dikuasai amarah dan benci. Walau tidak dikategorikan manusia yang berbuat jahat namun karma baiknya minim dan didominasi karma buruk. Ada harapan dengan nilai nilai kebaikan.
2- Manusia yang abai dengan kesadaran. Kebijaksanaannya minus karena dikuasai amarah dan benci. Karma buruk yang banyak.
3- Manusia yang diikat oleh sifat alam abai sudah mulai lenyap kesadarannya. Sangat tidak bijak memaknai hidup. Begitu hedonis dengan cara yang tak sah dan tidak dibenarkan secara hukum maupun agama.
4- Manusia yang mulai berperilaku merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Kejahatan sudah menguasai diri. Karma buruk mulai menumpuk. Berperilaku manipulatif terhadap fisik dan mentalitas sesama hidupnya untuk pemenuhan ego diri.
5- Manusia yang sudah dikuasai perilaku negative. Kedengkian dan iri hati menguasai, sangat sulit bahagia jika tidak menyakiti. Karma buruk yang menumpuk tebal. Berperilaku sadis dan amoral.
6- Manusia dengan penuh propaganda perpecahan umat manusia. Jiwa-jiwa haus darah dan cinta peperangan. Tidak senang melihat perdamaian.
7- Manusia yang berhukum rimba. Cara-cara premanisme yang mengancam kehidupan orang banyak. Dari semasa hidup sampai maut menjelang.
----
8- Manusia dengan kehidupan neraka yang menyengsarakan banyak makhluk hidup, sudah tidak bisa ditolerir lagi, karena sangat berbahaya bagi kehidupan jika dibiarkan hidup. Kecuali taubatnya diterima Tuhan untuk mereset kesadaran dan kebijaksanaannya kembali dari nol.
----
Kualitas parameter diatas bisa menunjukkan kehidupan setelah kematian.
Contoh: Apabila berkualitas 5+ maka ia akan dikumpulkan dengan sesamanya yang berkualitas 5+, pastilah membahagiakan karena berinteraksi dengan kualitas kehidupan yang seragam. Sementara apabila berkualitas 5- maka ia akan dikumpulkan dengan sesamanya yang berkualitas 5-, pastilah menyengsarakan karena saling menyakiti sesamanya dengan kualitas mental yang seragam.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi! Salam jumpa di episode berikutnya!
Salam hormat.
Rian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H