The Great War, atau yang disebut juga dengan Battle of Winterfell, merupakan episode ke-3 dari season terakhir Game of Thrones pada 2019 lalu, menjadi perang yang sangat epic dan melelahkan. Pasalnya perang kali ini bukanlah melawan prajurit dari house atau klan lain. Melainkan melawan orang mati.
Â
Di universe Game of Thrones, kita mengenal adanya White Walker. Zombie dengan aura es yang menempati wilayah utara bumi yang berupa lahan es. Sejarah white walker sendiri berasal sejak ribuan tahun lalu. Mereka hidup terpisah dari daerah yang dihuni manusia. Meskipun bisa saja white walker mendekat ke daerah tempat permukiman dan membunuh manusia yang ada di sana. Itulah kenapa tidak semua orang percaya pada eksistensi white walker. Sebagian orang meyakini bahwa white walker hanyalah dongeng dan mitos yang diceritakan turun temurun oleh nenek moyang mereka.
Â
Ketika itu Children of Forest menahan seorang laki-laki lalu mengubahnya menjadi white walker pertama dengan rapalan mantra dan menusukkan dragon glass ke dadanya. Dimaksudkan untuk menjadi pasukan yang akan memerangi manusia yang saat itu banyak melakukan kerusakan. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, Children of Forest justru berbalik ingin membunuh kembali white walker ciptaan mereka tersebut. Hingga bertahun lamanya, kedua pihak menjadi bermusuhan.
Â
Manusia pertama yang dijadikan white walker ini kemudian memiliki kekuatan besar yang dapat digunakannya untuk bertahan hidup dan mengumpulkan pasukan. Night King sebutannya. Ia mampu menghidupkan kembali orang bahkan binatang yang sudah mati, lalu menjadikannya pasukan white walker yang kemudian menjadi pengikutnya.
Â
Ribuan tahun berlalu, jumlah white walker semakin bertambah banyak. Ribuan, hingga ratusan ribu. Eksistensinya sulit untuk disingkirkan sampai habis. Mengingat Night King yang menjadi pemimpin paling sakti gerombolan zombie es ini, selalu bisa membangkitkan kembali orang yang sudah mati. Jadi, bukannya berkurang tetapi justru bertambah semakin banyak.
Â