Â
Serial Peaky Blinders yang mulai tayang sejak tahun 2013 di Netflix, mengusung latar waktu tahun 1900-an awal, tepatnya tahun 1919. Mengambil latar tempat di Birmingham Inggris, masa-masa itu masih dibayangi dengan usainya Perang Dunia I. Kota Birmingham di serial Peaky Blinders sendiri digambarkan sebagai tempat yang kumuh, miskin, dan rawan akan kriminalitas. Banyak gengster dan mafia yang bertebaran di sana, baik dari warga Inggris sendiri maupun luar negeri seperti Italia dan Rusia.
Ditengah dominasi karakter laki-laki di serial tersebut, pun dengan kisah yang cenderung maskulin, ada satu hal menarik yang menjadi salah satu muatan dalam serial ciptaan Steven Knight tersebut. Yaitu tentang kesetaraan gender dan women empowering.Â
Peaky Blinders berusaha menempatkan sosok-sosok perempuan hebat yang bisa menjadi inspirasi bagi kaum perempuan. Beberapa karakter perempuan yang berdaya, berani, hingga memperjuangkan hak dan kesetaraan perempuan dalam berbagai hal. Termasuk hak-hak buruh perempuan seperti upah kerja yang setara dengan laki-laki, hingga fasilitas umum.
Nah, berikut sosok-sosok perempuan yang mencuri perhatian dalam serial Peaky Blinders :
1. Polly Grey
Shelby bersaudara. Tommy dan saudara-saudaranya begitu menghormati Polly.Â
Diperankan oleh aktris asal Inggris, Helen McCrory, sejak awal season karakter Polly sudah begitu membuat saya terkesan. Sebagai anggota tertua di geng Peaky Blinders, Polly adalah bibi dariTak hanya itu, dalam hal bisnis keluarganya tersebut, Polly memiliki peran yang sangat kuat. Dengan kecerdasan dan keberaniannya, Polly sudah seperti side kick bagi Tommy Shelby selaku pemimpin geng.Â
Polly banyak memberi ide, gagasan, serta nasihat yang berkaitan dengan bisnis dalam perjalanan geng Peaky Blinders menuju kesuksesan.Â
Tak hanya itu, sisi keibuan Polly juga sangat kuat. Polly kerap menjadi penenang dan penengah ketika terjadi konflik internal geng para keponakannya itu.
2. Ada Thorne