Mohon tunggu...
Intan Nur Aini
Intan Nur Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai! Saya intan nur aini dari Prodi tadris biologi. Saya sangat mencintai alam dan seluruh yang ada di isinya, saya sangat mencintai jurusan saya!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Macrocystis Pyrifera: Alga Coklat Raksasa yang Menakjubkan!

1 Juni 2024   21:36 Diperbarui: 1 Juni 2024   21:54 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Science Photo Library

Macrocystis pyrifera adalah alga coklat raksasa yang termasuk dalam kelas Phaeophyceae, salah satu alga terbesar di planet ini dan memiliki kecenderungan hidup di laut dengan air yang dingin. Biasanya di temukan di perairan pantai Samudra Pasifik bagian utara, mulai dari Baja California hingga Alaska, perairan selatan seperti di sekitar, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru. 

Ahli botani Swedia, Carl Adolph Agardh pertama kali menemukan spesies ini pada tahun 1820. Macrocystis pyrifera dapat tumbuh hingga lebih dari 45 meter (150 kaki) dengan kecepatan pertumbuhan mencapai 60 cm (2 kaki) per hari. Alga ini membentuk hutan alga yang padat, yang menjadi rumah bagi banyak hewan laut yang bergantung pada alga ini sebagai sumber makanan atau tempat berlindung. 

Reproduksi Macrocystis pyrifera melibatkan dua tahap utama yaitu, reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif. 

Reproduksi Vegetatif:

  • Pertumbuhan dan Pembelahan: Alga ini tumbuh melalui pembelahan sel. Sel-sel anak yang terbentuk akan berkembang menjadi individu baru.
  • Fragmentasi: Macrocystis pyrifera dapat mengalami fragmentasi, di mana bagian tangkai yang terputus dapat tumbuh menjadi individu baru. Ini adalah bentuk reproduksi vegetatif.

Reproduksi Generatif:

  • Gametofit Jantan: Menghasilkan spermatia (sel sperma).
  • Gametofit Betina: Menghasilkan ovum (sel telur).
  • Penggabungan Sel Kelamin: Spermatia akan bergerak menuju gametofit betina melalui air laut. Di sana, spermatia akan menggabungkan diri dengan ovum, membentuk zigot.
  • Pertumbuhan Zigot: Zigot akan berkembang menjadi sporofit, yang merupakan bentuk dewasa dari alga ini.
  • Pelepasan Spora: Sporofit menghasilkan spora melalui proses meiosis. Spora dilepaskan ke lingkungan dan akan tumbuh menjadi individu baru.

Macrocystis pyrifera memiliki ciri-ciri mulai dari ukuran yaitu, alga ini adalah salah satu alga terbesar di dunia, dengan thallus yang dapat tumbuh hingga 60 meter (200 kaki),Stipe (batang) alga ini tumbuh dari holdfast (akar alga) dan bercabang tiga atau empat kali dari dekat pangkalnya. Daun-daun (blades) tumbuh secara tidak teratur di sepanjang stipe. 

Pneumatocysts Setiap daun memiliki gelembung udara (pneumatocyst) di pangkalnya. Habitat Alga ini hidup di zona intertidal hingga kedalaman sekitar 30 meter dan dapat membentuk hutan alga di bawah permukaan laut. Selain sebagai komponen penting dalam ekosistem laut, Macrocystis pyrifera juga memiliki nilai komersial. 

Salah satu produk utama yang dihasilkan dari alga ini adalah alginat, yang digunakan dalam industri makanan dan farmasi. Alga ini juga mengandung banyak mineral seperti yodium dan kalium, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan langsung. Selain itu juga, Ekosistem yang diciptakan oleh alga ini memiliki beberapa peran penting antara lain, habitat dan perlindungan Macrocystis pyrifera membentuk hutan alga yang menyediakan habitat dan perlindungan bagi beragam organisme laut, seperti ikan, moluska, krustasea, dan mamalia laut. 

Struktur fisik hutan alga ini menciptakan niche ekologis yang memungkinkan kehidupan beragam spesies untuk berkembang. Dia juga sebagai organisme fotosintetik, Macrocystis pyrifera berperan penting dalam produktivitas primer ekosistem laut. Alga ini menyediakan energi dalam bentuk biomassa yang menjadi sumber makanan bagi konsumen di dalam rantai makanan laut. 

Pada fronds (daun) dan thallus (batang) Macrocystis pyrifera yang mati dan terlepas menjadi sumber nutrien organik bagi organisme dekomposer dan konsumen. Proses ini memungkinkan daur ulang nutrien yang penting bagi kelangsungan ekosistem.  Alga ini juga mampu menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer melalui fotosintesis dan menyimpannya dalam biomassa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun