Semarang- Inovasi dalam dunia pendidikan terus berkembang, salah satunya dilakukan oleh Intan Virhanix Aprilia, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam tim Lantip 4. Pada 2 Oktober 2024, Intan memanfaatkan teknologi QR Code sebagai media pendukung pembelajaran dalam kegiatan Asesmen Sumatif Tengah Semester untuk siswa kelas 8 di SMPN 24 Semarang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di tengah era digital.
Dalam pelaksanaannya, Intan menerapkan QR Code pada lembar asesmen, di mana siswa dapat dengan mudah memindai kode tersebut menggunakan perangkat ponsel pintar atau tablet. Setelah memindai, siswa langsung diarahkan ke materi tambahan atau panduan soal yang disajikan secara digital. Media ini digunakan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai soal-soal yang ada, sehingga siswa memiliki akses yang lebih cepat dan mudah untuk memahami materi yang diuji. Inovasi ini sekaligus mengurangi ketergantungan pada penggunaan kertas serta mendukung upaya digitalisasi di lingkungan sekolah.
Selain itu, QR Code yang digunakan Intan tidak hanya memuat informasi tambahan, tetapi juga video pembelajaran singkat dan referensi materi yang relevan dengan asesmen tersebut. Dengan cara ini, siswa diajak untuk belajar lebih mandiri, menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia di internet. Intan berharap, metode pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, karena mereka tidak hanya mengerjakan soal, tetapi juga dapat mengeksplorasi pengetahuan lebih lanjut melalui media digital yang interaktif.
Bagi Intan sendiri, pemanfaatan QR Code ini merupakan bentuk implementasi dari teori-teori pembelajaran yang ia pelajari di kampus, khususnya dalam mata kuliah Media Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan. Ia berharap, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi guru dan mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan siswa di zaman modern.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Program Kampus Mengajar, di mana mahasiswa ditugaskan untuk memberikan kontribusi langsung dalam dunia pendidikan dengan membawa inovasi yang bisa membantu sekolah-sekolah mitra, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. SMPN 24 Semarang menjadi salah satu sekolah yang bekerja sama dengan UNNES dalam program ini, dan telah beberapa kali menjadi lokasi praktik mahasiswa dalam berbagai kegiatan akademik.
Dengan penerapan QR Code ini, diharapkan ke depannya proses pembelajaran di sekolah semakin terintegrasi dengan teknologi, dan siswa terbiasa menggunakan media digital sebagai sumber belajar. "Saya ingin siswa dapat melihat bahwa teknologi bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif, salah satunya dalam pendidikan. Melalui QR Code, mereka tidak hanya mengerjakan asesmen, tetapi juga belajar cara menggunakan teknologi dengan baik," ujar Intan.
Penggunaan QR Code ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pendidikan tidak selalu membutuhkan biaya besar atau teknologi yang rumit. Dengan kreativitas dan pemanfaatan teknologi yang sudah ada, seperti QR Code, proses belajar mengajar dapat ditingkatkan, memberi siswa pengalaman belajar yang lebih dinamis dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H