Mohon tunggu...
Intan Velinda
Intan Velinda Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

KKN TEMATIK 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Pembelajaran di Tengah PPKM Darurat Membuat Bimbang Sekolah di Pedesaan

19 Juli 2021   17:41 Diperbarui: 25 Juli 2021   22:02 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat resmi diberlakukan oleh pemerintah mulai 3-20 Juli 2021 di Jawa dan Bali. Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar pada pendidikan di Indonesia berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian Pendidikan dan kebudayaan tahun 2018 jumlah sekolah Dasar (SD) di Indonesia yakni mencapai 148.244. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut tentunya tidak semua sekolah memiliki akses internet yang baik seperti halnya yang terjadi di sebuah Sekolah Dasar Hegarmanah yang terletak di Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini merupakan sekolah yang berada di lindungan pedesaan maka kebanyak profesi orangtua siswa pada umumnya hanya sebagai petani, tukang ojeg, tukang sayur keliling, pedagang kaki lima, dan buruh di pertenakan. Dalam pembelajaran daring koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang sering dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan belum lagi terkadang HP mereka digunakan oleh orang tua untuk bekerja kalaupun ada siswa ataupun orang tua siswa yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler.

Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya, belum lagi jika pembejaran melalui daring tidak banyak orang tua siswa yang dapat menggunakan atau mengerti aplikasi belajar seperti google meet, google classroom, zoom meeting dan aplikasi pembelajaran lainnya. Sehingga perlu dibangun komunikasi yang optimal antara wali kelas dengan orang tua siswa untuk mensukseskan belajar siswa dengan metode daring ataupun metode luring saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Untuk itu di SD Hegarmanah sendiri pada tahun ajaran baru 2021-2022 menggunakan metode pembelajaran home visit sebagai alternatif pembelajaran di masa PPKM pandemi Covid-19. Home visit dilakukan dengan cara, kunjungan guru ke rumah peserta didik dan mengumpulkan siswa yang tempat tinggalnya saling berdekatan maksimal 5 anak dalam waktu 30 menit. Kegiatan home visit tersebut hanya dilakukan 4 kali dalam 1 bulan sehingga siswa hanya melakukan pertemun pembelajaran bersam guru 1 minggu sekali. Kunjungan ke rumah atau home visit merupakan salah satu alternatif membangun komunikasi yang baik anatara guru, siswa dan orang tua siswa diharapkan bisa membantu memecahkan kesulitan-kesulitan belajar siswa baik dalam metode pembelajaran daring atau luring di masa pandemi Covid-19 ini.

Dalam pembelajaran home visit yang dilakukan SD Hegarmanah dari pihak guru maupun peserta didik tetap sangat mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah antisipasi penularan Covid-19 seperti memastikan kondisi kesehatan guru dan peserta didik dalam keadaan sehat saat kegiatan home visit akan dilakukan, wajib memakai masker saat belajar bersama, menggunakan handsanitizer, selalu mencuci tangan setelah beraktivitas, dan guru juga mendapatkan surat tugas dari sekolah untuk melakukan kegiatan home visit.

Namun berdasarkan himbauan dari pemerintah bahwa masa PPKM diperpanjang maka metode pembelajaran home visit sebagai alternatif pembelajaran dimasa PPKM seperti sekarang ini sementara tidak akan digunakan oleh tenaga pendidik di SD Hegarmanah. Pasalnya dalam pelaksanaan home visit di tengah kondisi pandemi dikategorikan sebagai PTM (pembelajaran tatap muka) sehingga harus sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yakni Menteri Pendidikan Kebudayan Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan. Sehingga proses pembelajaran di SD Hegarmanah kembali lagi pada pembelajaran daring menggunakan zoom, google meet dan grup whatsapp kelas.

Selain itu dengan adanya bantuan mahasiswa jurusan PGSD yang membantu melakukan pendampingan atau bimbingan kepada siswa beserta orang tua siswa dalam program KKN Tematik UPI Gelombang 1 tahun 2021 membuat pihak sekolah cukup terbantu untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dan orang tua dalam membimbing anak untuk belajar di rumah. Jadi begitulah dilema yang dihadapi sekolah-sekolah yang ada di sekitar pedesaan, semoga wabah pandemi Covid-19 ini cepat berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun