Makanan menjadi salah satu kebutuhan pokok untuk semua manusia guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Pola makan berkaitan penting dengan kondisi kesehatan di dalam tubuh. Apabila seseorang mengkonsumsi makanan yang buruk maka akan mengganggu proses metabolisme di dalam tubuh. Pada akhirnya akan berdampak pada risiko timbulnya penyakit di dalam tubuh, salah satu jenis makanan yang buruk yaitu makanan cepat saji atau masyarakat sering juga mengenalnya dengan fast food. Pada saat ini sudah banyak masyarakat yang menyukai makanan cepat saji karena murah, pengaruh teman, enak, dan lain-lain. Mayoritas dari makanan cepat saji adalah budaya barat, yang mana makanan tersebut memiliki banyak sekali kandungan lemak serta kalori yang terlalu berlebihan, sehingga sangat tidak sehat.
      Makanan cepat saji juga dikenal secara luas oleh masyarakat dunia sebagai junk food. Secara harfiah, junk food dapat dimaknai sebagai makanan sampak atau makanan yang tidak bergizi. Istilah tersebut menunjukan bahwasanya makanan cepat saji tidak memiliki nutrisi yang baik ketika masuk ke dalam tubuh. Makanan cepat saji menjadi populer di kalangan masyarakat pada saat ini karena mereka menawarkan penyajian yang sangat cepat, mudah diperoleh, tersedia secara luas, dan rasa dari makanan cenderung enak serta gurih. Makanan cepat saji menjadi salah satu produk dari kecanggihan teknologi pada saat ini, kehadirannya membuat manusia semakin manja untuk memenuhi kebutuhan primer pada setiap harinya.
      Pola konsumsi masyarakat dapat tergantikan akibat kehadiran makanan cepat saji. Restoran cepat saji semakin banyak sehingga mampu mengubah gaya hidup masyarakat. Apalagi masyarakat pada saat ini lebih mementingkan sesuatu yang instan, praktis, dan cepat sehingga menyampingkan kandungan makanan yang ingin dikonsumsi. Produk dari makanan cepat saji pada saat ini juga sudah cukup banyak, baik dari makanan yang ringan hingga makanan yang berat. Hal itu juga menyebabkan masyarakat mulai gemar mengkonsumsi makanan cepat saji. Padahal jika dikonsumsi secara berlebihan maka makanan cepat saji berakibat pada gangguan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan kandungan zat dan bahan yang berbahaya dari makanan cepat saji. Dampak buruk bagi kesehatan akibat makanan cepat saji adalah munculnya penyakit berbahaya seperti obesitas, GERD, hipertensi, diabetes, kanker, dan stroke.
      Makanan cepat saji memiliki efek bagi tubuh yaitu tingkat energi dalam tubuh dapat meningkat ketika mengkonsumsi makanan cepat saji. Kondisi tersebut mengakibatkan kita menjadi lebih semangat. Itu menjadi salah satu dampak positif dari makanan cepat saji, akan tetapi di sisi lain manusia perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi jumlah makanan cepat saji. Ketika mengkonsumsi secara berlebihan maka justru menyebabkan tubuh memiliki energi yang sangat berlebihan. Apalagi makanan cepat saji memiliki kalori dan lemak yang cukup besar sehingga dapat menyebabkan obesitas. Beberapa makanan cepat saji diantaranya yaitu burger, pizza, french fries, ayam, dan lain-lain.
      Seseorang yang mengkonsumsi makanan cepat saji yang memiliki energi total yang cukup tinggi tentu memiliki risiko yang besar untuk menjadi obesitas yaitu 2,27 kali lebih tinggi dibandingkan seseorang yang mengkonsumsi makanan cepat saji dengan asupan energi makanan yang rendah. Kemudian, seseorang yang mengkonsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi yang lebih sering juga memiliki risiko 2,03 kali lebih besar dibandingkan seseorang yang jarang mengkonsumsi makanan cepat saji. Kegemukan atau obesitas yang diakibatkan oleh makanan cepat saji dikarenakan fast food memiliki kandungan lemak serta kalori yang sangat tinggi.
      Makanan cepat saji juga memiliki potensi mengakibatkan penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), penyakit ini akan menyebabkan gangguan pada lambung. GERD dapat terjadi ketika seseorang banyak mengkonsumsi kolesterol, asam lemak jenuh, kalori yang tinggi, dan lemak, yang mana itu semua terdapat pada makanan cepat saji. Gejala dari GERD itu sendiri yaitu terdapat rasa asam atau pahit di dalam lidah dan kerongkongan serta dada terasa terbakar atau biasa juga disebut dengan heartburn.
      Risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi akibat dari mengkonsumsi makanan cepat saji. Orang-orang tidak menyadari bahwasanya rasa enak dari makanan cepat saji dikarenakan kandungan garam yang cukup tinggi. Hal tersebut berakibat pada peningkatan air liur dan sekresi pada enzim. Kondisi tersebut tentu saja mengakibatkan seseorang ingin mengkonsumsi makanan secara terus menerus. Selain itu, lemak jahat dan natrium di dalam makanan cepat saji dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan berpotensi menyebabkan terjadinya hipertensi. Natrium diketahui mampu mempengaruhi sistem dari renin-angiotensin di dalam ginjal yang mampu mempengaruhi tekanan darah tinggi.
      Diabetes melitus tipe 220 juga menjadi risiko yang sangat besar sering mengkonsumsi makanan cepat saji. Hal tersebut karena diabetes adalah dampak yang diakibatkan oleh obesitas dan obesitas menjadi salah satu akibat mengkonsumsi makanan cepat saji. Seseorang akan terkena diabetes apabila secara indeks massa tubuh (IMT) terus meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, orang dengan indikasi IMT di atas rata-rata maka memiliki potensi terkena diabetes 3-4 kali lebih besar dibanding seseorang dengan IMT yang cenderung normal.
      Faktor risiko terkena kanker bagi seseorang yang mengkonsumsi makanan cepat saji juga cukup tinggi yaitu risiko kanker kolorektal. Hal tersebut karena makanan dari cepat saji sangat sedikit mengandung serat, akan tetapi secara gula dan lemak sangatlah tinggi. Meskipun makanan cepat saji mengandung daging, akan tetapi daging tersebut disajikan melalui proses pemasakan dengan menggunakan temperatur yang tinggi sehingga terbentuklah zat karsinogenik yang dapat menyebabkan risiko kanker. Selain kanker, risiko stroke pada seseorang yang mengkonsumsi makanan cepat saji juga sangat tinggi. Penyebab dari stroke tersebut yaitu kandungan dari kolesterol yang tinggi dan dapat menyumbat pembuluh darah. Ketika mengenai pembuluh dara pada otak, maka akan potensi stroke sangat besar.
      Kandungan lemak yang tinggi dalam makanan cepat saji juga dapat menyebabkan rasa kantuk yang sangat tinggi sepanjang hari. Hal tersebut karena terjadinya peningkatan pada hormon insulin yang diakibatkan oleh makanan cepat saji. Secara tidak langsung, makanan cepat saji bisa mempengaruhi pola tidur seseorang menjadi tidak teratur. Padahal, di sisi lain pola tidur yang teratur mampu melindungi ketahanan tubuh dari berbagai gangguan penyakit dan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Hal tersebut karena tidur berperan penting untuk mengontrol metabolisme pada tubuh.
      Sebagai manusia, sangat penting untuk memperhatikan pola makan dan jenis makanan. Hal tersebut karena  makanan yang dikonsumsi tentu akan berdampak ke dalam kesehatan tubuh. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi tidak hanya sekedar menyenangkan saja, akan tetapi secara gizi juga harus kaya dan seimbang. Terlebih lagi makanan cepat saji harus diminimalisir karena secara gizi sangatlah kurang. Penulis telah menjelaskan secara detail mengenai bahaya makanan cepat saji, beberapa dampak tersebut adalah jenis penyakit yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk memahami dampak bahaya konsumsi makanan cepat saji.