Tumbuhnya berbagai lembaga penelitian dan pendidikan non-pemerintah (think tank) di Indonesia semakin membuka peluang bagi para peneliti, baik laki-laki maupun perempuan, untuk terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengajaran secara profesional. Pertumbuhan ini juga berkontribusi terhadap produksi, penyebaran dan penggunaan informasi untuk pengambilan kebijakan yang lebih luas.
Berdasarkan daftar hasil proyek penelitian ilmu sosial, penelitian yang menggunakan perspektif gender atau penelitian keadilan tematik sangat terbatas. Pada tahun 2013, hanya 3 persen penelitian yang memiliki perspektif gender, dan pada tahun 2014-2015, persentase tersebut turun menjadi 2 persen dari sekitar 12.000 proyek penelitian. Data tersebut tidak jauh berbeda dengan penelitian bersama Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, IPB University, dan Universitas Kristen Satya Wacana yang menemukan bahwa antara tahun 2013 hingga 2017, hanya 7 persen penelitian yang menggunakan perspektif gender dan inklusi sosial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H