Pembelajaran berbasis proyek menunjukkan tren positif dalam bidang pembelajaran bahasa pertama dan  kedua/asing. Namun pembelajaran berbasis proyek untuk pembelajaran menulis di tingkat pendidikan tinggi belum diperkenalkan, yang dapat menjadi sarana untuk mengatasi permasalahan terkait isu gender dan inklusi sosial.
Penelitian mengenai efektivitas pembelajaran berbasis proyek pada kegiatan kreatif perguruan tinggi yang menimbulkan pertanyaan mengenai gender dan inklusi sosial diharapkan dapat berkontribusi pada  struktur sosial yang lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis hasil penulisan proyek gender dan inklusi sosial  agar mempunyai makna sosial dan struktural.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H