Mohon tunggu...
Intan Tiara Dewi
Intan Tiara Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis adalah seni memilih kata-kata yang membuka jendela pikiran. Sebagai mahasiswa, saya membangun pengetahuan. Konten teknologi adalah cara saya berbagi wawasan tentang perubahan modern.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengurangi Strategi "Brushing" di Pasar Online Indonesia: Implikasi dan Solusi

17 Oktober 2023   11:24 Diperbarui: 13 November 2023   13:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fe-commerce%2F&psig=AOvVaw0BIa5UJpbGREUWTJnbhVrF&ust=1699943033538000&s

Dalam era yang semakin terhubung dan didorong oleh teknologi, pasar online telah menjadi fenomena global yang memengaruhi setiap aspek kehidupan kita, termasuk di Indonesia. Dalam pertumbuhan pesat e-commerce di tanah air, muncul perdebatan serius tentang praktik yang merusak kejujuran pasar online. Salah satu praktik kontroversial yang menjadi fokus perhatian adalah "brushing" atau tindakan penjual yang menciptakan pesanan palsu untuk meningkatkan peringkat produk mereka di platform e-commerce.

Saat membaca laporan berjudul "To Brush or Not to Brush: Peringkat Produk, Pencarian Konsumen, dan Pesanan Palsu" yang diterbitkan pada tahun 2023 oleh Chen Jin, Luyi Yang, dan Kartik Hosanagar, kita diperkenalkan pada dunia "brushing" yang semakin menonjol di pasar online. Laporan ini memberikan pemahaman mendalam tentang praktik ini, serta dampaknya pada peringkat produk dan perilaku konsumen. Di tengah pertumbuhan penggunaan e-commerce di Indonesia, penting untuk mempertimbangkan implikasi dari praktik brushing ini dan bagaimana kita dapat menghadapinya.

Pendahuluan laporan ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan "brushing." Praktik ini melibatkan tindakan penjual yang dengan sengaja menciptakan pesanan palsu untuk produk mereka sendiri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peringkat produk mereka dalam hasil pencarian platform e-commerce. Di Indonesia, kita telah menyaksikan pertumbuhan pesat dalam industri e-commerce, dengan platform seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada menjadi tempat berkembangnya bisnis online. Dalam konteks ini, praktik brushing tidak hanya memengaruhi cara produk ditemukan oleh konsumen, tetapi juga mengubah dinamika persaingan antara penjual.

Salah satu aspek menarik dari laporan ini adalah bahwa ia membedakan antara brushing dan ulasan palsu. Brushing berkaitan erat dengan peringkat dalam hasil pencarian, sedangkan ulasan palsu lebih berkaitan dengan pengaruh dan persepsi konsumen terhadap produk. Hal ini penting dalam konteks Indonesia karena seringkali kita menemukan bahwa konsumen kita sangat bergantung pada ulasan produk dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pemahaman tentang praktik brushing yang berbeda ini adalah kunci untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

Dampak pada Konsumen Indonesia

Penting untuk memahami dampak brushing pada konsumen Indonesia. Di tengah pertumbuhan e-commerce yang luar biasa, konsumen Indonesia semakin terbiasa berbelanja online. Mereka mengandalkan hasil pencarian dan peringkat produk untuk membimbing keputusan pembelian mereka. Dalam konteks ini, praktik brushing dapat menjadi sangat merugikan.

Laporan ini menyoroti hubungan berbalik antara peringkat dan penjualan, yang berarti semakin tinggi peringkat produk, semakin banyak penjualan yang akan dihasilkan. Di Indonesia, ini dapat berarti bahwa produk yang seharusnya tidak populer dapat dengan mudah mendapatkan peringkat tinggi melalui brushing, menyesatkan konsumen yang mencari produk berkualitas. Ini adalah masalah serius yang memengaruhi konsumen Indonesia dan mengubah cara mereka berbelanja online.

Implikasi Praktis

Laporan ini juga memberikan wawasan yang berharga tentang implikasi praktis dari praktik brushing. Di Indonesia, banyak platform e-commerce berusaha keras untuk melindungi integritas pasar online. Namun, menindak praktik brushing bukanlah tugas yang mudah. Laporan ini menyoroti beberapa poin penting yang harus dipertimbangkan oleh platform e-commerce di Indonesia.

Pertama, laporan ini menunjukkan bahwa platform harus berhati-hati dalam menangani brushing. Menghambat praktik ini secara tegas dapat berdampak negatif pada kepentingan konsumen. Ini adalah catatan yang sangat penting, terutama dalam konteks Indonesia, di mana perlindungan konsumen sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun