Mohon tunggu...
Intan Dian Syaputra
Intan Dian Syaputra Mohon Tunggu... Konsultan - Economy Enthusiast

Our stupid feelings are dangerous.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berbagai Kacamata Mewah, Analisis Monopoli Produksi

23 Januari 2019   17:56 Diperbarui: 23 Januari 2019   17:57 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan industri tentunya sangat berpengaruh pada keadaan pasar di suatu negara ataupun dunia, terutama untuk regulasi-regulasi yang diterapkan untuk dapat mengintervensi pasar agar dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pasalnya, meskipun regulasi telah dibuat tidak dapat memastikan bahwa sudah ditaati oleh para perlaku usaha yang berada pada pasar terutama potensi pemilik usaha dalam skala besar yang dapat menguasai pasar. 

Regulasi industri yang dibentuk oleh pemerintah itu sendiri merupakan bentuk usaha untuk dapat mengontrol perilaku individu atau perusahaan dengan menjaga harga dan mengontrol kuantitas serta kualitas dari barang atau atau jasa yang diproduksi (The Cambridge-MIT Institute Electricty Project, 2003). 

Akan tetapi, dalam praktiknya tidak dapat dikatakan bahwa regulasi dapat memastikan keadaan pasar secara tepat tetapi dibutuhkan evaluasi secara berkala dalam penerapannya. Dalam pembentukan regulasi, tentunya terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan, seperti total keuntungan yang diterima oleh masyarakat, besar atau kecilnya anggaran dan pengaruh ke pasar hingga keadaan kesejahteraan bagi para pegawainya.

Berbagai bentuk pasar tentunya memiliki regulasi yang berbeda untuk dapat mengintervensi, namun dapat dipastikan bahwa regulasi yang ada biasanya berasal dari kemungkinan perbuatan yang salah baik individu atau perusahaan. Pada analisis ini, studi kasus yang akan dibahas adalah pada pasar kacamata dengan menggunakan sebuah brand yaitu Luxottica. 

Keberadaan Luxottica sudah dipastikan tidak asing pada pasar kacamata yan telah berdiri sejak tahun 1961 dan semakin besar dari tahun ke tahun hingga saat ini. Pendirian brand ini awal mulanya merupakan sebuah ketertarikan Leonardo Del Vecchio yang sangat gemar dengan kacamata dan memiliki tujuan utama untuk dapat membuat produk yang bernilai bagus dengan proses produksi yang baik. 

Pada perkembangannya, brand ini menjual produk secara langsung dan memulai vertical integration dalam strateginya dengan melakukan akuisisi brand lain yaitu Scarrone S.p.A, yang merupakan salah satu distributor dari pasar kacamata di Italia. Ekspansi yang dilakukan kemudian terus berkembang dengan melakukan penjualan internasional di Jerman yang kemudian mengausisi distributor lainnya yang berada di pasar US. 

Strategi dengan mengausisi terus dilakukan dengan brand lainnya di berbagai negara, seperti Vogue, Brooks Brothers, RayBan, Persol dan lebih dari 30 brand lainnya hingga dapat menguasai pasar-pasar di negara lain. Pengembangan pasar yang dilakukan bukan hanya sampai situ, untuk dapat meningkatkan brand engagement yang baik pada konsumen ataupun investor, Luxottica juga melakukan berbagai kegiatan seperti museum, melakukan kegiatan stock exchanging, exhibition, dan lainnya yang bertaraf internasional.

Perkembangan Luxottica dalam menguasai pasar kacamata diberbagai negara ini tentunya dapat memberikan peluang munculnya praktik monopoli pasar kacamata karena seluruh produsen dari berbagai brand berasal dari tempat nyang sama. Dapat dipastikan Luxtottica menjadi produsen dan distribusi perusahaan kacamata di dunia yang terus melakukan akuisisi pada perusahaan kacamata dari berbagai negara. 

Keadaan ini tentunya mengidikasikan bahwa berbagai brand kacamata tentunya menjadi bergantung dengan produksi yang dimiliki oleh Luxottica. Analisis ini kemudian menggunakan beberapa aspek untuk dapat memahami bagaimana Luxottica dapat dikatakan memonopoli pasar kacamata, seperti sebagai berikut.

 

Vertical Integration

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun