Mohon tunggu...
Intan Syahna
Intan Syahna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

suka bergaul dengan siapapun hobby bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wow! Etnovideografi Sebagai Media Penghubung Pengenalan Kebudayaan di Desa Watangrejo

10 Februari 2023   11:59 Diperbarui: 10 Februari 2023   12:10 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wonogiri (9/2/23) -- Kebudayaan merupakan identitas bangsa yang menandakan ciri khas suatu bangsa yang berbeda dari bangsa-bangsa lain dan memiliki peran strategis bagi sebuah bangsa karena menjadi satu kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai macam budaya yang terbentang dari Sabang hingga Merauke menjadi salah satu kekayaan Indonesia. Selain itu budaya juga menjadi alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia yang merupakan salah satu warisan dari nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya.

Dengan adanya Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang menjadikan seluruh bagian di dunia mampu membangun sebuah sistem dunia terintegrasi satu sama lain yang tidak terbatas. Hal tersebut tentunya didukung dengan perkembangan dunia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi faktor dalam terealisasinya globalisasi. Semakin majunya arus globalisasi menjadikan kurangnya rasa cinta terhadap budaya. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus sadar betapa pentingnya dalam menjaga kebudayaan agar tidak punah. Salah satunya dengan memperkenalkannya dengan memanfaatkan berbagai media.

Etnovideografi menjadi salah satu media penghubung untuk pengeksporan kebudayan lokal. Etnovideografi sendiri memiliki makna yang sama seperti Etnografi yang juga dikenal sebagai bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan formasi etnis lainnya, perpindahan tempat tinggal, karakteristik kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual. Dengan adanya media penghubung ini, masyarakat dapat menciptakan, menunjukkan serta mengeksplorasi penyampaian atau pengenalan kebudayaan masing-masing semenarik mungkin agar auidiens juga tertarik dengan adanya video tersebut.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Melihat banyaknya potensi dan kebudayaan yang masih sangat diyakini dan masih sangat lekat di Desa Watangrejo ini, sangat disayangkan jika kita tidak menunjukkan kepada dunia luar agar ikut untuk menjaga dan melestarikannya. Berbagai macam kebudayaan, situs peninggalan bersejarah dan tradisi yang dimiliki oleh Desa Watangrejo ini sangat melimpah dan memiliki cerita yang sampai saat ini masih di Yakini dan dipercaya oleh warga setempat.  Seperti beberapa contoh yaitu Pohon Resan yang ada di Dusun Nglancing, Telaga Song Ireng dan Goa Song Putih yang dalam folklore saat dahulu kala adalah sepasang kekasih. Lalu ada Telaga yang ada di Dusun Telogorejo yang sekarang ini masih dipuja oleh warga setempat. Dan banyak kebudayaan lain yang sudah dicakup pada etnovideografi.

Maka dari itu, salah satu mahasiswi Universitas Diponegoro bernama Intan Syahna Mifta berinisiatif untuk melakukan pengenalan Kebudayaan yang ada di Desa Watangrejo melalui Etnovideografi. Kegiatan etnografi difokuskan pada perilaku budaya oleh kelompok sosial dan melihat bagaimana kehidupan sehari-sehari yang dilakukan oleh kelompok tersebut sebagai subjek yang diteliti. 

Metode yang dilakukan untuk pembuatan video ini yaitu meneliti apasaja kebudayaan yang ada di Desa Watangrejo dengan cara mencari informasi tentang situs atau peninggalan sejarah atau  folklore dari juru kunci, atau sesepuh yang ada di daerah tersebut. Lalu dapat juga dengan mengikuti tradisi yang dilakukan oleh warga setempat dan selalu siap sedia media untuk merekam. Setelah sudah terpenuhi kebutuhan bahan yang akan dijadikan video, diperlukan pengeditan dan hasil akhir video semenarik mungkin. Setelah itu, agar menjadi Etnovideografi yang sempurna kita dapat mempublikasikan melalui media sosial seperti Youtube, Instagram atau Facebook dengan tujuan menambah viewers guna untuk memperkenalkan kebudayaan tersebut.

Penulis: Intan Syahna Mifta (22)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun