Mohon tunggu...
Intan Tipa
Intan Tipa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teknik Mendengarkan Secara Aktif Dalam Komunikasi Interpersonal

4 Januari 2025   15:47 Diperbarui: 4 Januari 2025   15:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Komunikasi merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, karena melalui komunikasi, seseorang dapat menyampaikan ide, berbagai informasi, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia mengandalkan kemampuan  komunikasi untuk berinteraksi dan bekerja sama dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu keluarga, lingkungan kerja, pendidikaan, maupun masyarakat luas.

kemajuan teknologi di era mdern inni membawa perubahan besar, khususnya dalam bidang komunikasi. Inovasi-inovasi ini memudahkan manusia untuk mempererat hubungan dan berinteraksi secara lebih efektif. Pentingnya komunikasi terletak pada kemampuannya untuk menjembatani pemahaman antar individu. Komunikasi yang efektif bukan hanya soal berbicara atau menyampaikan pesan, tetapi juga melibatkan mendengarkan, memahami, dan merespons dengan cara yang tepat. Ketika komunikasi berjalan dengan baik, hubungan menjadi lebih harmonis,masalah dapat diselesaikan dengan mudah, dan tujuan bersama lebih cepat tercapai.

Salah satu kunci keberhasilan dalam komunikasi adalah kemampuan mendengarkan secara aktif. Mendengarkan secara aktif melibatkan lebih dari sekedar mendengar kata-kata, ini mencakup memahami pesan yang disampaikan, mengenali emosi, dan menunjukkan empati terhadap pembicara. Teknik seperti ini sangat penting dalam membangun hubungan yang harmonis, menciptakan rasa  saling percaya, dan menghindari kesalahpahaman. Kemampuan mendengarkan ini tidak hanya membantu mempereratkan hubungan, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, memperkuat kerja sama, dan menciptakan suasana harmonis dalam berbagai situasi.  

Teknik mendengarkan secara aktf dalam komunikasi interpersonal adalah suatu keterampilan yang sangat penting untuk diterapkan dalam interaksi antarindividu. Mendengarkan aktif bukan hanya sekedar mendengarkan kata-kata yang diucapkan , tetaapi juga melibatkan pemahaman yang lebih dalam terhadap pesan yang disampaikan, baik itu secara verbal maupun non-verbal. Teknik ini membantu dan mengurangi kesalahpahaman yang dapat terjadi dalam percakapan. Dalam komunikasi interpersonal, mendengarkan aktif sangat diperlukan karena dapat menciptakan rasa saling percaya dan ,meningkatkan kualitas hubungan, baik dalam keluarga, lingkungan kerja, maupun dalam masyarakat luas.

Pada dasarnya mendengarkan aktif berarti memberikan perhatian penuh kepada pembicara dan pesan yang mereka sampaikan. Hal ini melibatkan lebih dari sekedar mendengarkan kata-kata yang diucapkan, tetapi juga memahami makna yang terkandung dalam pesan, serta emosi dan niat yang ingin disampaikan oleh pembicara. Dalam komunikasi interpersonal yang sehat, kedua belah pihak harus mampu berinteraksi dengan penuh perhatian dan saling memahami agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu, keterampilan mendengarkan aktif menjadi kunci untuk mencapai komunikasi yang efektif dan harmonis.

Berikut adalah beberapa teknik mendengarkan secara aktif yang dapat diterapkan dalam komunikasi interpersonal untuk meningkatkan efektivitas interaksi.

  • Memberikan Perhatian Penuh
  • Memberikan perhatian penuh kepada pembicaea adalah Langkah pertama dan paling penting dalam mendengarkan secara aktif dalam komunikasi interpersonal. Hal ini berarti memberikan fokus total pada pembicara tanpa terganggu oleh berbagai hal lain yang dapat mengalihkan perhatian. Gangguan ini bisa berupa perangkat elektronik seperti ponsel atau computer, suara bising dari lingkungan sekitar, atau bahkan pikiran-pikiran yang tidak relavan dengan topik percakapan. Ketika kita mememberikan perhatian penuh, kita menunjukan kepada pembicara bahwa mereka penting dan pesan yang mereka sampaikan dihargai. Fokus yang utuh tidak hanya melibatkan  telinga saja tetapi juga mata dan pikiran. Secara fisik, pendengaran dapat menunjukan perhatian dengan menjaga kontak mata , mengarahkan tubuh ke arah pembicara, dan menghindari Gerakan yang dianggap mengabaikan, seperti melirik jam tangan atau mengutak-atik benda di sekitar. Secara mental, perhatian penuh berarti menahan diri dari memikirkan tanggapan sebelum pembicara selesai berbicara, sehingga memungkinkan kita untuk benar-benarmemahami pesan yang sedang disampaikan.
  • Menggunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung  
  • Bahasa tubuh juga merupakan bagian penting dari komunikasi interpersonal, terutama dalam mendengarkan secara aktif. Penggunaan bahasa tubuh yang mendukung tidak hanya menunjukan bahwa pendengar memperhatikan, tetapi juga memperkuat kepercayaan pembicara bahwa pesan mereka diterima dengan baik dan dihargai. Bahasa tubuh yang efektif melibatkan berbagai elemen, seperti kontak mata, ekspresi wajah yang sesuai, anggukan kepala, dan postur tubuh yang terbuka dan ramah. Dengan menggunakan bahasa tubuh yang mendukung, pendengar dapat menciptakan suasana yang yaman dan kondusif untuk percakapan. Bahasa tubuh yang tepat tidak hanya meningkatkan efektivitas komunikasi tetapi juga membantu memperkuat hubungan interpersonal, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Pendengar yang menggunakan bahasa tubuh dengan baik menunjukan bahwa mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga benar-benar peduli terhadap pesan yang di sampaikan oleh pembicara.
  • Memberikan Umpan Balik Positif
  • Umpan balik positif memiliki peran penting dalam mendengarkan secara aktif, karena menunjukan bahwa pendengar tidak hanya memeahami apa yang disampaikan pembicara tetapi juga terliat secara aktif dalam percakapan. Memberikan tanggapan yang relevan dan mendukung, seperti "Saya mengerti,itu menarik" atau "Ceritakan lebih lanjut", adalah cara efektif untuk menjaga alur komunikai tetap berjalan dengan baik. Umpan balik seperti ini memberikan sinyal kepada pembicara bahwa pesan mereka didengar, diterima, dan dihargai. Dalam komunikasi interpersonal, umpan balik positif berfungsi sebagai pendukung yang mempererat hubungan. Pendengar yang memberikan respons mendukung menciptakan lingkungan percakapan yang terbuka, di mana pembicara merasa aman untuk berbagi tanpa takut dihakimi atau diabaikan. Hal ini sangat penting dalam hubungan profesional, seperti anatara kolega atau atasan dan bawahan, serta dalam hubungan pribadi, sepeti antara teman, pasanan, atau anggota keluarga.
  • Empati Terhadap Perasaan Pembicara
  • Empati juga merupakan inti dari mendengarkan secara aktif, terutama dalam komunikasi interpersonal. Memahami perasaan, emosi, dan sudut pandang pembicara membutuhkan usaha untuk melihat situasi dari perspektif mereka. Dengan menunjukkan empati, kita dapat menciptakan suasana percakapan yang nyaman dan mendukung, di mana pembicara merasa dihargai dan benar-benar didengarkan. Empati bukan hanya memberikan manfaat bagi pembicara, tetapi juga memperkuat hubungan secara keseluruhan. Ketika seseorang merasa dipahami dan didukung, kepercayaan di antara kedua belah pihak akan tumbuh. Dalam lingkungan kerja, empat dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih baikantar kolega dan meningkatkan kolaborasi.sementara dalam hubungan pribadi, empati memperkuat ikatan emosional dan membangun fondasi yang kokoh untuk komunikasi yang ujur dan terbuka.
  • Refleksi dan Parafrase
  • Refleksi dan parafrase merupakan cara untuk menunjukan bahwa pendengar benar-benar mendengarkan dan memahami apa yang disampaikan oleh pembicara. Teknik ini melibatkan kemampuan untuk mengulangi atau menyarikan inti dari pesan pembicara dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Dengan melakukannya, kita tidak hanya memastikan bahwa kita memahami dengan tepat apa yang dimaksud, tetapi juga memberikan kesempatan kepada pembicara untuk mengoreksi atau menambahkan penjelasan jika ada sesuatu yang kurang jelas.
  • Menghindari Interupsi
  • Salah satu aspek penting dalam mendengarkan secara aktif adalah memberikan ruang bagi pembicara untuk menyampaikan pemikirannya tanpa terganggu oleh interuosi. Dengan menghindari menyela atau memotong pembicaraan, kita menunjukan bahwa kita menghargai dan mendengarkan terhadap pendapat dan waktu dari pembicara. Hal ini tidak hanya menciptakan suasana percakapan yang lebih nyaman tetapi juga membantu pembicara merasa didengar dan dihargai.
  • Mengontrol Reaksi Emosional
  • Mengontrol emosi berarti menghindari memberikan tanggapan yang berleihan, seperti langsung menyalahkan, manghakimi, atau meremehkan apa yang disampaikan oleh pembicara. Sikap ini sangat penting untuk menciptakan suasana percakapan yang nyaman dan mendukung, di mana pembicara merasa aman untuk berbagi pikiran dan perasaannya tanpa takut dihakimi.
  • Mengenali Isyarat Non-Verbal Pembicara
  • Memperhatikan tanda-tanda seperti intonasi suara, ekspresi wajah, dan Gerakan tubuh yang menyertai pesan verbal. Isyarat ini dapat memberikan konteks tambahan tentang emosu atau maksud pembicara.

Dengan menerapkan Teknik-teknik ini, mendengarkan secara aktif dapat meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal. Tidak hanya membantu hubungan yang lebih erat dan harmonis, tetapi juga membantu membangun rasa saling percaya dan mempermudah penyelesaian masalah.

Demikian penjelasan yang dapat disampaikan. Terima kasih atas waktu dan perhatian Anda dalam membaca artikel ini. Untuk informasi edukasi dan pengembangan komunikasi yang lebih menarik, kunjungi laman https://bk/fip.unesa.ac.id/. Semoga pengatahuan yang dibagikan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari uuntuk menciptakan interaksi yang lebih efektif dan harmonis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun