Mohon tunggu...
intan sulistiyaningtias
intan sulistiyaningtias Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tipologi Belajar Anak Didik dan Perbedaan Individual

13 November 2024   20:50 Diperbarui: 13 November 2024   21:07 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tipologi belajar adalah konsep yang mengelompokkan berbagai cara dan karakteristik yang digunakan individu dalam menerima, memproses, dan memahami informasi selama proses belajar. Tipologi ini berfungsi sebagai dasar dalam memahami bahwa setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda-beda, tergantung pada faktorfaktor pribadi yang mempengaruhi cara mereka menyerap dan mengolah informasi. Dalam konteks pendidikan, mengenali tipologi belajar dapat membantu pendidik dalam menyesuaikan metode pembelajaran sesuai kebutuhan individu, sehingga memaksimalkan potensi belajar setiap anak. Berikut adalah beberapa
tipologi belajar yang umum diidentifikasi:
1. Gaya Belajar Visual: Pembelajar visual cenderung lebih mudah memahami informasi melalui gambar, diagram, grafik, atau warna. Mereka mengandalkan penglihatan sebagai cara utama dalam menyerap informasi.
2. Gaya Belajar Auditori: Pembelajar auditori lebih mudah memahami informasi ketika disajikan secara verbal, baik melalui diskusi, ceramah, atau mendengarkan penjelasan.
3. Gaya Belajar Kinestetik: Pembelajar kinestetik cenderung memahami informasi dengan melakukan kegiatan fisik atau praktik langsung. Mereka merasa nyaman belajar melalui pengalaman atau eksplorasi langsung.
4. Gaya Belajar Multimodal: Pembelajar multimodal adalah mereka yang menggunakan kombinasi beberapa gaya belajar (visual, auditori, dan kinestetik) secara fleksibel tergantung pada konteks dan kebutuhan belajar.
Menurut Gagne, setiap jenis belajar ini memiliki peran penting dalam pembelajaran, terutama dalam penyusunan kurikulum dan proses pembelajaran secara bertahap. Pengajar dapat menggunakan klasifikasi belajar ini untuk mengembangkan pendekatan yang berkelanjutan, mulai dari membangun dasar keterampilan yang sederhana menuju pengembangan keterampilan yang lebih kompleks. Menurut taksonomi yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom, ada enam jenis atau
level pembelajaran yang dikenal sebagai Taksonomi Bloom. Model ini menggambarkan hierarki keterampilan kognitif yang dimulai dari keterampilan dasar hingga yang lebih kompleks. Jenis-jenis pembelajaran ini sering digunakan dalam perancangan kurikulum untuk memastikan bahwa siswa mengembangkan keterampilan berpikir secara bertahap. Gaya Belajar Visual, Karakteristik: Siswa dengan gaya belajar ini lebih mudah memahami informasi melalui gambar, diagram, grafik, dan bahan visual lainnya.

Metode Pembelajaran: Menggunakan slide presentasi, peta konsep, poster, video, dan diagram untuk menjelaskan materi. Gaya Belajar Auditori, Karakteristik: Siswa ini lebih suka mendengar informasi. Mereka lebih mudah memahami materi ketika informasi disampaikan secara lisan. Metode Pembelajaran: Diskusi, ceramah, podcast, dan pembacaan materi secara lisan. Gaya Belajar Kinestetik, Karakteristik: Siswa dengan gaya belajar ini belajar lebih baik melalui pengalaman langsung dan aktivitas fisik. Metode Pembelajaran: Praktik langsung, eksperimen, dan simulasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun