Mohon tunggu...
Intan Silvana
Intan Silvana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Seni

Monolog dalam Seni Teater

6 Juli 2023   08:55 Diperbarui: 6 Juli 2023   08:58 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seni teater telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan budaya manusia. Istilah "teater" berasal dari berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris, Perancis, dan Yunani, yang menggambarkan tempat atau gedung pertunjukan. Secara etimologis, teater mengacu pada segala hal yang dipertunjukkan di atas panggung dan dinikmati oleh penonton. Pengertian teater dapat diinterpretasikan dalam dua cara, yaitu dalam arti yang terbatas dan arti yang lebih luas.

     Dalam arti terbatas, teater dijelaskan sebagai pertunjukan drama yang menggambarkan perjalanan hidup seseorang di atas panggung, disaksikan oleh banyak orang, dan berdasarkan naskah yang tertulis. Sedangkan dalam arti luas, teater mencakup berbagai adegan peran yang ditampilkan di depan banyak orang, seperti ludruk, wayang, ketoprak, sintren, mamanda, akrobat, dagelan, janger, sulap, dan sebagainya. Dalam perkembangannya, kata "teater" selalu dikaitkan dengan kata "drama". Meskipun keduanya adalah istilah yang berbeda, drama merupakan bagian dari teater. Drama merujuk pada naskah cerita yang akan dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton.

     Dalam dunia teater, terdapat dua jenis utama, yaitu teater modern dan teater tradisional. Peran yang sangat penting dalam teater modern adalah yang dimainkan oleh sutradara, karena mereka memiliki hak penuh dalam menginterpretasikan naskah dan memberikan perspektif kepada penonton. Di sisi lain, teater tradisional merupakan bentuk seni panggung yang berkembang di suatu daerah dengan mempertimbangkan kebudayaan setempat. Teater modern memiliki beberapa ciri khas, seperti menggunakan naskah, dialog sebagai penyampai cerita, kritik sosial dalam jalan cerita, berasal dari golongan terpelajar atau elite, dan adanya kebebasan improvisasi. Sementara itu, teater tradisional tidak mengandalkan naskah tulis, lebih fokus pada isi dan tujuan kesenian, berinteraksi dengan penonton, mengambil cerita dari kisah turun temurun, dongeng, sejarah, atau kehidupan sehari-hari, dan pertunjukannya dilakukan di luar ruangan.

     Salah satu bentuk pementasan dalam teater adalah monolog. Monolog adalah adegan tunggal di mana seorang karakter mempersembahkan pidato atau dialog kepada dirinya sendiri atau kepada penonton. Dalam monolog, karakter dapat mengungkapkan perasaan, pemikiran, atau refleksi dengan cara yang lebih mendalam. Monolog dapat menjadi sarana untuk menyampaikan emosi yang sulit diungkapkan secara langsung, serta memberikan wawasan lebih dalam tentang kehidupan karakter.

     Perbedaan utama antara teater dan drama terletak pada interpretasi dan eksekusi pertunjukan. Drama mengacu pada teks tercetak dari sebuah karya drama, sementara teater merujuk pada produksi dan pementasan di atas panggung dari drama tersebut. Ketika menonton sebuah pertunjukan teater, penonton diajak untuk merasakan dan melihat kisah yang diceritakan secara langsung, sementara dalam drama, penonton diajak untuk menikmati kisah yang diceritakan melalui pembacaan naskah.

     Dalam kesimpulannya, teater adalah salah satu cabang kesusastraan yang memiliki beragam bentuk dan jenis. Monolog, sebagai salah satu aspek teater, memberikan kesempatan bagi karakter untuk mengungkapkan perasaan dan pemikirannya dengan cara yang mendalam. Melalui teater, kita dapat mengalami ekspresi dan pengalaman hidup yang unik, baik melalui pertunjukan modern maupun tradisional. Dalam memahami teater, penting untuk memahami perbedaan antara teater dan drama serta menikmati kekayaan dan keindahan yang ditawarkan oleh keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun