Dalam TPACK dipahami bahwa efektivitas pengajaran dengan teknologi tidak hanya bergantung pada penguasaan teknologi itu sendiri, tetapi juga pada pemahaman tentang cara mengintegrasikannya secara efektif dengan isi kurikulum yang diajarkan (C) dan metode pengajaran yang digunakan (P). Dalam tiga tahun terakhir  sejumlah penelitian telah mengarahkan pada identifikasi kemampuan TPACK guru dalam jabatan dan guru pra jabatan.Â
Beberapa temuan di atas telah mengidentifikasi kemampuan TPACK guru prajabatan dan guru dalam jabatan. Namun didasarkan pada hasil observasi dan wawancara bahwa sebagian besar guru prajabatan tidak memahami kemampuan TPACK yang seharusnya dimilikinya. Mayoritas guru prajabatan bahkan tidak menyadari akan pentingnya mengintegrasikan TPACK dalam menyusun tugasnya.Pemahaman TPACK sangat penting bagi mahasiswa program profesi guru karena membekali mereka dengan landasan yang kokoh untuk mengembangkan keterampilan pengajaran yang efektif di era digital.
Pemahaman TPACK merupakan bagian yang urgent dalam pendidikan guru prajabatan, karena penerapan tenologi yang baru tidak hanya menuntut guru untuk memiliki kemampuan dalam penggunaan teknologi tetapi mengharuskan guru memiliki kecakapan dalam pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mendapatkan karakteristik TPACK guru prajabatan.
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Profesi Guru, Sekolah Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Â Komponen program Profesi Guru Pendidikan Guru Sekolah Dasar terdiri dari mata kuliah 1) Prinsip Pengajaran dan Asessmen I, Filosofi Pendidikan Indonesia, Literasi Dasar, Pembelajaran Berdiferensiasi, Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya untuk semester 1. Pada semester 2 terdiri dari mata kuliah 1) Prinsip Pengajaran dan Asessmen II, 2) Pembelajaran Sosial Emosional, 3) Etika dan Profesionalisme Guru, 4) Seminar PPG, 5) Projek Kepemimpinan I, dan 6) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Program ini juga menyelenggarakan praktik mengajar di sekolah-sekolah mitra yakni pada PPL 1 dan PPL II. Terkait dengan mata kuliah berbasis teknologi terintegrasikan dalam mata kuliah pokok. Belum ada mata kuliah khusus untuk memberikan materi terkait dengan teknologi ataupun TPACK.
Subjek penelitian adalah 10 guru pra jabatan PGSD yang terdiri 2 laki-laki dan 8 perempuan yang terdaftar dalam Program Pengelaman Lapangan (PPL) tahun 2024. PPL merupakan kegiatan mahasiswa Program PG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan selama 2 (dua ) semester, dimana pada semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada Semester II dilaksanakan PPL II (PPL mandiri).
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan survey. Untuk menguji survey TPACK digunakan instrument yang diadaptasi oleh Schmidt, dkk . Instrumen ini didistribusikan kepada guru-guru pra jabatan untuk mengidentifikasi TPACK yang mereka laporkan. Guru pra jabatan merancang modul ajar kemudian modul ajar yang mereka rancang mereka implementasikan di kelas mereka. Pembelajaran yang mereka rancang dianalisis berdasarkan Rubrik Penilaian Integrasi Teknologi yang diadaptasi dari Harris, dkk . Hasil survey TPAK dan modul ajar kemudian dianalisis. Temuan survei TPACK digunakan untuk menguji silang hasil temuan pada observasi.
Rencana pembelajaran guru pra jabatan PGSD dinilai berdasarkan komponen TK, PK, CK, TPK, TCK, PCK. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa komponen skor rata-rata tertinggi adalah TPK dan TCK yang menunjukkan mean 4.36. Kemudian dilanjutkan Ck sebesar 4.26, kemudian PCK sebesar 4.25, serta PK dan TK serta TPACK masing-masing sebesar 4.24; 4.23 dan 4.10 yang menunjukkan rata-rata terendah.
