Dalam Al-Quran Allah SWT sudah memberitahu bahwa setiap kita melakukan (kebaikan atau keburukan) pasti akan mendapatkan balasannya (pahala maupun siksa) yang setimpal meskipun kebaikan atau keburukan itu sekecil biji sawi saja. Demikian pula dengan hal konsumsi, apabila kita mengkonsumsi hal-hal yang baik maka akan dipastikan bahwa kita akan mendapatkan berkah yang baik pula. Semakin banyak kita mengkonsumsi barang/jasa halal-thayyib maka akan semakin besar pula keberkahaan yang akan kita peroleh. Begitupun sebaliknya, apabila kita mengkonsumsi hal-hal yang buruk maka hal buruk pula yang akan menimpa kita.
Konsumsi memang sangatlah penting dalam rantai perekonomian, namun sebagai konsumem yang baik, haruslah mempertimbangkan beberapa hal yang dapat menguntungkan bukan malah merugikan. Tidak hanya kepuasan yang dicari melainkan maslahah/manfaat agar mencapai maslahah dunia-akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam: Perspetif Maqashid Al-Syaria, Jakarta: Prenamedia Grup.
Warson Munawwir, Ahmad. 1997. Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progresif.
Pusat pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). 2014. Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Sharif Chaudhry, Muhammad. 2012. SISTEM EKONOMI ISLAM: Prinsip Dasar (Fundamental of Islamic Economic System). Jakarta: Kharisma Putra Utama.
FORDEBY, ADESy. 2016. EKONOMI DAN BISNIS ISLAM: Seni Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan Bisnis Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Amalia, Euis dan Al Arif, Nur Rianto.2010. Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H