Mohon tunggu...
Lydia Saraswati
Lydia Saraswati Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja admin yang merangkap menjadi seorang imajinator

Sarjana teknik yang tertarik pada bidang tulis menulis, dan disinilah menjadi tempat menaruh ketertarikan hal tersebut. Dan mari kira nikmati bersama

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lebih Pahit dari Menelan Obat

1 April 2021   16:45 Diperbarui: 1 April 2021   17:01 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kita sakit pasti akan selalu di berikan resep obat oleh seorang Dokter, untuk bisa kita minum dan kemudian menyembuhkan rasa sakit di badan kita. Dan pasti rasa obat yang kita minum sungguh pahit rasanya, namun besar khasiat nya. Benar kan?

Namun ini ada yang lebih memahitkan dan bukan untuk menyembuhkan, malah lebih membuat nya menjadi sakit.
Kamu tahu apa itu?

Yaitu sebuah kekecewaan.
Saat kita sudah berharap dengan pasti, besar harapan jua yang kita gantungkan. Sampai akhirnya kita lupa, lupa untuk menyiapkan space untuk ruang kekecewaan.


Apa lagi jika harapan itu kita gantungkan pada sesama manusia dan melupakan Tuhan sang Pemberi Restu....
Dan mereka membuat kita yakin, yakin bahwa harap yang kita taruh pada nya akan tergapai tanpa ada celah kegagalan serta kekecewaan. 

Setelah yakin dan besar lah kita akan harapan itu. 

Mereka pun kemudian menjatuhkannya tanpa ada aba-aba, rasa pahit seperti menelan sebuah obat itu ada. Namun bukan pahit yang menyebuhkan, justru malah menyakitkan dan sangat dalam rasa sakit itu.

Butuh waktu lama untuk menyebuhkan sakit itu, bukan sebuah obat pahit dari resep Dokter yang menyebuhkan.
Tapi sang waktu lah yang akan datang dengan sebuah keikhlasan, yang akan menjadi obat penenangnya.

Kalau kamu sedang merasakan hal tersebut, ngga apa-apa kok untuk tetap dirasa. Sepahit apa pun itu, jika kamu penasaran untuk mencari cara dan jawabnya menghilangkan rasa pahit itu. Yasudah silahkan kamu cari jawab itu, sampai pada akhirnya Rasa Pahit itu hilang dengan sendirinya. Karena Waktu sudah datang bersama sang Ikhlas dari dalam hati dan pikiran mu :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun